Wednesday, March 29, 2017

Sange Berat Di Dalam Bus

Kisah ini berawal ketika aku hendak pulang kampung menggunakan bus. Karena aku telat membeli tiket, aku dapat kursi paling belakang. Karena pengan segera pulang kampung ya sudah aku ambil aja. Setelah menunggu sekitar 30 menit bus pun sampai di terminal dimana aku sedang menunggu. Aku pun lantas bergegas menaiki bus tersebut dan duduk paling belakang ternyata di belakang cuma ada aku saja.


Tapi tak berapa lama ada seorang cewek permisi padaku untuk duduk di sampingku, aku merasa beruntung walaupun duduk paling belakang tapi ada seorang cewek yang menemaniku. Cewek ini memiliki wajahnya yang pas-pasan tapi kalau dilihat bisa bikin horny, apalagi toketnya seperti bola Voli pengen rasanya tenggelam diantara kedua toketnya.Hahaha…
Hampir setengah jam perjalanan aku berusaha untuk tidur, namun sangat sulit karena goncangan bus dan karena posisi tidur dengan duduk. Soalnya gak biasa tidur sambil duduk jadi sulit untuk memejamkan mata. Kucoba sedikit membuka mata, kulihat cewek disampingku sedang sms’an dengan temannya, daripada bingung gak bisa tidur, aku punya niat iseng untuk sedikit mengintip isi sms cewek tersebut, dan begini isinya,
Cwe : Beb tolong jagain pacarku ya, aku pulang kampung cuma sebentar kog, Gak tahan lama-lama jauh dari dia…
Teman : Oce say, emang gak tahan kenapa? Hehehe
Cwe : Hah kamu basa-basi kayak gak tau aja, batang penisnya itu lhoh yang bikin gak tahan. Tadi sebelum berangkat ingin main bentar di toilet terminal tapi gatot deh gara-gara bus nya keburu dateng.
Teman : Bisa aja kamu, berarti sekarang lagi sange dong pengen penis.hahahahaa…
Cwe : Pengen banget, makanya kepalaku agak pusing nih..hahahaha….
Teman : Ya udah salurkan sama yang ada di bus, samping kamu cewek atau cewek say?
Cwe : Cowok beb, ganteng dia…hahahahaaa…
Teman : Hahhaa…ganteng mana sama cowok kamu?
Cwe : Ganteng ini dikit beb, kelihatannya batang penisnya gede juga tuh…hahaha…
Begitulah kira-kira isi smsnya, yang seketika membuatku horny, karena cewek ini lagi pengen ngentot dan dia juga penasaran dengan penisku. Akupun lantas pura-pura bangun dan permisi mau ke toilet. Di toilet aku memikirkan gimana caranya aku bisa ngentot nih cewek. Idepun rupanya berpihak padaku, kursi di belakang cuma ada aku dan dia akhirnya kuputuskan untuk ku entot di kursi belakang.
Sebagai persiapan CDku kulepas di toilet sehingga aku sekarang gak pakai CD. Aku segera keluar dari toilet, dengan resleting celana kubiarkan terbuka. Aku lanats duduk lagi di sampingnya dan pura-pura tidur lagi. Begitu melihat wajah si cewek aku jadi horny lagi dan batang penisku dengan seketika langsung berdiri Karena resletingku kebuka jadi batang penisku pun sampai keluar, sehingga si cewek bisa melihat batang penisku.
Aku kadang membuka sedikit mataku untuk melihat reaksi si cewek begitu melihat batang penisku. Kulihat si cewek pura-pura cuek dan binggung mau melakukan apa dengan penisku yang berukuran 21cm dengan diameter 4cm.
Tapi tiba-tiba dia mencoba untuk memegang penisku, mungkin karena sudah tak tahan lagi. Karena di samping gak ada orang dia terus mengelus batang penisku, aku tetap saja berpura-pura tidur. Semakin lama dia elusannya jadi kocokan. Gila cewek ini nekad sekali , kataku dalam hati. Akhirnya aku bangun, tapi dia malah semakin gila, dia mengoral penisku. Rasanya sungguh nikmat, dia menyepong penisku dengan penuh nafsu, sampai-sampai tubuhku menggelinjang hebat. Hampir 10 menit dia mengoralku dan akhirnya aku memuntahkan cairan spermaku di mulutnya. Seluruh spermaku dilahapnya sampai habis.
Dengan suara berbisik dia berkata padaku,
“Maaf mas, habisnya gak tahan sih liat penisnya keluar dari celana…”
“Iya gakpapa kog, enak banget, makasih ya…” jawabku. Dia tak menjawab lagi dia hanya terdiam mungkin karena malu. Kucoba untuk bertanya padanya,
“Kog langsung diam mbak, kenapa”
“Ah gakpapa kog mas…” jawabnya singkat. Aku tau dia masih menahan birahinya, sebetulnya dia juga pengen ngcrot tapi mungkin gak enak mau bilang padaku. Akupun lantas beraksi, kupegang toketnya dan aku berkata padanya,
“Mbak aku pengen nenen”. Dia agak kaget mendengar ucapanku itu, tapi lantas menjawab yang bikin aku lebih kaget lagi,
“Ooh, silakan mas mau diapain aja boleh kog” katanya sambil membukakan toketnya. Waahh cewek ini benar-benar gila, pikirku. Akupun lantas meremas toket kirinya dengan tangan kananku, sementara mulutku bermain dengan putting kanannya. Dia mendesah lembut dengan mata merem melek.
Tak sampi situ aku mencoba merogoh isi celananya, karena dia pakai jeans makanya gak susah aku meraih memeknya. Belum sampai aku merogoh memeknya, bus yang kita tumpangi berhenti di rumah makan. Lalu aku berbisik pada telinganya,
“Kita cari toilet aja yuk, kita terusin disana” . Si cewekpun mengangguk tanda setuju. Kami berdua lantas mencari toilet yang berada di sudut rumah makan agar tak terlihat oleh orang lain. Di dalam kamar mandi kami tantas melepas celan masing-masing. Kusuruh dia untuk satu kakinya, karena sudah basah, penisku yang sudah tegang lagi jadi gampang masuk ke lubang emeknya.
“Aahhh enak sekali memekmu mbak…” kataku sambil menyodok memeknya.
“Penismu juga enak mas…puasin aku ya…aahhh…” desahnya. Kusodok memeknya pelan-pelan supaya tak terdengar dari luar oleh orang lain. Tiba- tiba dia mencengkeram bahuku dan teriak pelan,
“Aarrgghh mas aku keluaaarrr…oohhh…nikmat…” erangnya mencapai klimaks. Lalu kusuruh dia menungging kami berganti gaya yaitu doggy style. Dengan berpegangan bibir bak mandi kusodok memeknya dari belakang. Kusodok pelan tapi pasti dan kugoyang berirama.
Tak lama kemudian aku meraih orgasme untuk yang kedua kalinya.
“Aaahhh..yeesss….” erangku pelan. Kumuncratkan seluruh spermaku ke dalam memeknya.
Setelah kami sama- sama puas lalu kami memakai celana kami lagi dan segera keluar dari toilet. Lalu kami masuk rumah makan dan makan berdua seperti sepasang kekasih. Sebelum kami kembali ke dalam bus kami sempat bertukar nomer telpon.
Di dalam bus aku kembali memainkan toketnya dan kadang menjilati putingnya. Dia pun tak mau diam dia membalas dengan meremas batang penisku. Hingga akhirnya kami berpisah di terminal tujuanku. 

Tuesday, March 28, 2017

Aku Mengagumi Punya Papaku

Perkenalkan aq Clarisa. Aq akan menceritakan pengalaman pertamaku sehingga aq menjadi menyukai berhubungan sex dengan pria yg lebih tua 10-15 thn dariku. Aq adalah seorang perempuan yg masih berumur 20 thn. Mamaq asli indonesia karena dia dilahirkan di Bandung sedangkan Papiku adalah pendatang dari Shanghai sehingga aq bisa berkomunikasi dalam banyak bahasa dan logat termasuk bahasa mandarin dan sunda.


Aq boleh berbangga karena banyak sekali laki-laki dikampusku yg mengejarku bahkan ada yg terang-terangan ingin menjadikanku sebagai pacar mungkin disebabkan karena wajahku yg seperti campuran Cecilia Cheung dan almarhum Nike Ardilla, tetapi aq menolak karena aq ingin menuruti semua perintah orangtuaku untuk memilih kuliah daripada pacaran
Diantara Papi dan mamaq, aq sangat mengagumi Papiku karena dia termasuk orang yg gigih dalam bekerja dari situasi yg tdk memiliki apa-apa menjadi seorang yg bisa dianggap cukup kaya. Tentu saja aq sebagai anakanya bahagia dan salut kepada jiwa pantang menyerah Papiku itu.
Hal ini membuatku menjadi semakin akrab dan menumbuhkan keinginan untuk mencari kekasih seperti Papiku. Mungkin hal ini pula yg membuatku tetap single karena tdk ada laki-laki di kampusku yg seperti dia. Sejujurnya rata-rata laki-laki di kampusku di Universitas xxx (edited) yg aq kenal tdk mempunyai prinsip pemikiran masa depan bahkan ada beberapa dari mereka lebih menyukai kenikmatan Narkoba yg membuatku menjadi benci dengan mereka.
Pada suatu hari menjelang hari raya, ibuku pergi bersama temannya untuk pergi keluar negeri dan aq hanya di rumah bersama Papiku (oh ya, sebelum aq lupa, kami sekeluarga memiliki agama yg berbeda dan aq sendiri tdk tahu bagaimana bisa terjadi). Sebelum pergi ke luar negeri, ibuku menyuruh Papiku untuk menjagaku dan dirinya sendiri.

Setelah kepergian ibuku ke luar negeri bersama temannya, Papiku menjadi lebih sering mengurung diri dan dia jarang sekali keluar rumah sampai suatu ketika, aq iseng-iseng mengintip kegiatannya sehingga terjadi hal yg indah tersebut. Suatu sore, aq curiga sama Papiku karena selama seharian dia tdk keluar dari kamarnya dan aq takut terjadi apa-apa dengannya, sehingga aq memutuskan untuk mengintip dari pintu kamarnya. Ketika aq membuka pintu itu sedikit demi sedikit, aq sempat terbengong ketika mendengar dan melihat Papiku sedang menonton Blue Film dengan posisi setengah telanjang. Kulihat dengan jelas bahwa Papiku sedang mengocok dengan penuh ritme kemaluannya yg tdk begitu terlihat olehku karena dia sedang membelakangiku.
Desahan Papiku yg bercampur oleh suara TV membuatku mengalami perasaan gelisah (mungkin aq menjadi terangsang barangkali ya) sehingga pintu menjadi terbuka lebar dan Papiku cepat-cepat menghentikan aksinya dan mematikan TV. Dia sempat marah karena aq mengganggu aktifitasnya. Aq merasa bersalah dan aq menanyakan apa yg bisa kuperbuat untuknya. Akhirnya dia menjawab bahwa aq mesti dihukum dengan menuruti kemauannya dan aq tentu saja menolaknya karena bagaimanapun dia adalah Papi kandungku. Melihat penolakanku, Papiku tampaknya kesal dan hanya mencuekiku saja dan kembali menonton film itu tanpa peduli bahwa anaknya satu-satunya berada di dekatnya.
Selama film itu berlangsung, aq hanya diam saja dan aq tampaknya sudah terbuai dengan film itu karena aq sempat menelan ludahku berkali-kali dan aq merasakan CDku sudah basah oleh cairan kewanitaanku apalagi disaat aq kembali melihat Papiku mengocok kemaluannya yg semakin lama semakin besar. Entah setan dari mana, aq tiba-tiba saja memeluknya dari samping dan menempelkan toketku di tangannya. Papiku berhenti dan memandangku, dia tdk menolak, tdk berkomentar apapun. Dari dekat wajahnya sudah tampak guratan-guratan kulit tuanya, dihiasi kumis yg mulai tampak uban satu dua. Tampaknya beliau salah tingkah harus bersikap apa, aq kan anaknya.
Beliau tampak memandangiku dan perlahan-lahan menggerakkan tangannya menjamah toketku dan meremasnya perlahan sekali. Aq jadi agak risih, meskipun tdk menolak juga. Dia menangkupkan telapak tangannya di gunung itu dan menekannya sambil meremasnya. Caranya agak lain tetapi entah kenapa aq merasakan sesuatu yg lain yg mulai mengaliri tubuhku.
Untuk orang seumur Papiku kemaluannya mungkin terlihat masih kokoh. Panjangnya mungkin sekitar 17 atau 18 cm, agak tebal kulitnya, terus ada urat besar di sisi kiri dan kanan yg terlihat seperti ada cacing di dalam kulitnya. Kepala batangnya tampak kompak (ini istilahku!), penuh dan agak berkerut-kerut. Garis lubangnya tampak seperti luka irisan di kepala kemaluannya. Aq memegangnya perlahan, terasa ada sedikit kedutan terutama di bagian uratnya. Lingkaran genggamanku tampak tak tersisa memenuhi lingkaran batangnya. Ternyata beliau memang hebat meski sudah berumur. Aq mulai menggerakkan tanganku mengocok batangnya itu, saat itu yg terpikir segeralah beliau ejakulasi terus menyelesaikan urusan lainnya.
Eh tdk tahunya setelah beberapa lama, Papiku bangkit dan mendorongku perlahan-lahan sehingga berbaring di ranjang. Beliau bangkit dan mengunci pintu. Aduh jangan.. jangan.. Entah terpengaruh apa, aq sudah tdk ingat lagi batasnya. Papiku perlahan-lahan menggeraygi tubuhku dimulai dari toketku. Beliau menarik kaos ketat dan bra-ku ke atas sehingga berada di atas gundukan toketku yg menyebabkan toketku terlepas dan tanpa perlindungan. Jemarinya mulai meremas-remas toketku dan memilin-milin putingnya.
Saat itu separuh tubuhku masih belum total terhanyut tetapi ternyata Papiku jagoan juga dan mungkin karena alasan ini ibuku menyayginya. Dalam waktu mungkin kurang dari 10 menit aq mulai mengeluarkan suara mendesis yg tak bisa kutahan. Kulihat dia tersenyum. Dan menghentikan aktivitasnya. Tiba-tiba aq merasakan sabuk celanaku dibuka. Belum selesai berpikir aq merasakan hawa dingin AC di kulit pahaku yg artinya celanaku telah lepas. Beberapa saat kemudian aq merasakan tarikan lembut di pahaku yg berarti CDku pun telah dilepas. Aq masih terhanyut oleh rasa nikmat dari Papiku di toketku tadi dan tak tahu harus bagaimana.
Tiba-tiba aq merasakan sepasang jemari menjembeng (membuka ke kiri dan ke kanan) bibir-bibir kemaluanku. Dan yg dahsyat lagi aq merasakan sebuah benda tumpul dari daging mendesak di tengah-tengah bentangan bibir itu. Aq mulai sedikit panik karena tdk mengira akan sejauh ini tetapi tentu saja aq tdk bisa berbuat apa-apa karena aq sendiri yg memulainya tadi dan juga aq sangat mengagumi Papiku dan sangat menyayginya. Sementara itu penis Papi kandungku mulai mendesak masuk dengan mantap. Untuk orang seusia dia, boleh juga. Aq mulai merasakan perasaan penuh di kemaluanku dan semakin penuh seiring dengan semakin dalamnya batang itu masuk ke dalam liangnya. Sedikit suara lenguhan kudengarkan dari beliau ketika seluruh batang itu amblas masuk.
Aq sendiri tdk mengira batang sebesar dan sepanjang tadi bisa masuk seluruhnya. Rasanya seperti terganjal dan untuk menggerakkan kaki saja rasanya agak susah. Sesaat keherananku yg sama muncul ketika melihat film biru dimana adegannya seorang cewek berada di atas cowoknya dan bisa bergerak naik turun dengan cepat. Padahal ketika seluruh penis itu masuk, bergerak sedikit saja terasa aneh bagiku.
Beberapa saat kemudian Papiku mulai menarik perlahan penisnya dan aq merasakan gesekan yg terasa agak geli di dinding lubangku. Sedikit demi sedikit aq mulai merasa nyaman. Beliau terus bergerak dan sayang belum sampai 10 gerakan tusuk dan tarik, beliau menarik penisnya dan mengocoknya sendiri dan mengarahkannya ke meja yg tdk jauh dari ranjangnya. Sementara aq sendiri masih dalam kondisi menggantung, ketika semprotan-semprotan ganas itu terlontar seperti semprotan pemadam kebakaran.
Papiku tampak melenguh-lenguh tertahan ketika dari ujung kemaluannya menyemprot-nyemprotkan tak kurang dari 8 kali semprotan cairan putih kental, padahal tangannya hanya bergerak mengocok sekali untuk dua kali semprotan. Tampak dahsyat sekali yg dialami Papiku. Sementara aq sendiri betul-betul masih menggantung, posisiku bahkan belum berubah, mengangkang di ranjang, sehingga dari sebelah meja kerja Papiku pastilah selangkanganku tampak terlihat jelas.
Papiku duduk di ranjang di depanku sambil memegangi kepala kemaluannya yg tampak memerah. Diliriknya selangkanganku terus di rebahkannya dirinya di sana. Beberapa saat berlalu. Tiba-tiba di tengah kegamanganku, kesadaran moralku muncul. Aq bangkit dan mengambil pakaianku, memakainya cepat-cepat, merapikan rambut, terus duduk menunduk. Dan berucap,
“Aq minta maaf Pa, aq nggak sengaja!” Papiku hanya tersenyum kepadaku dan langsung menjawab ucapanku tadi,
“Bantuin aq membersihkan ini, ya!” dia mengambil kain dan tissue dan mulai membersihkan sisa-sisa di atas meja dan sofa tadi.
Aq mengambil tissue dan mulai ikut membersihkan, sekali aq memandanginya dan tanpa sadar beliau memandang balik dan kami saling berpandangan beberapa lama.
Setelah bersih aq berniat keluar kamarnya untuk mandi. Entah kenapa, dia membukakan pintu, dan sebelumnya dia membisikkan kata-kata ini.
“Terima kasih anakku sayang, maaf Papi terlalu cepat, mungkin habis kamu mandi aq bisa memperbaikinya, kamu mandi dulu gih dan Papi juga mau mandi nih.
” Hahh.. habis mandi? Ya.. ampun..! Masih dengan perasaan menggantung, aq berjalan menyusuri ruang tengah itu dan menuruni tangga untuk menuju ke kamar mandi untuk mandi.
Setiap gerak langkah kakiku menggesekkan perasaan geli dan entah apa yg membuatku kadang-kadang menggelinjang sendiri. Mungkin karena sebenarnya aq pun menyimpan keinginan itu di bawah sadar sehingga -sama seperti Papiku- ketika ada penyaluran yg dibutuhkan adalah penyaluran total.
Ketika aq mandi, terlupakan sudah perasaan menggantung tadi, meskipun kadang-kadang kalau secara tdk sengaja saat mandi, menyabuni selangkanganku terasa begitu nyaman. Tiba-tiba saja rasa was-was muncul di hatiku, jangan-jangan aq mengidap kelainan (maksudku Papiku kan hampir 20 tahun lebih tua dariku, dan aq bernafsu padanya!).
Atau mungkin hanya karena ‘itunya’ Papiku yg tampak mempesona apalagi aq baru pertama kali merasakan kemaluan laki-laki (aq kehilangan perawan ketika waktu aq masih kecil karena aq suka sekali naik sepeda dan aq pernah jatuh dari sepeda sehingga hal ini merusak perawanku dan itu mungkin kenapa aq tdk mengeluarkan darah perawan ketika berhubungan dengan Papiku). Sampai suatu saat aq merasakan beberapa jemari meraba toket dan paha bagian dalamku. Aq segera tersadar tapi Papiku telah merangkul anak kandungnya sendiri secara erat dari belakang. Entah bagaimana aq telah berada di pangkuannya di atas toilet bowl. Pantatku terasa sedang menduduki sesuatu yg keras.
Sementara tangan satunya sedang mengelus bagian paha dalamku hanya sekian centimeter dari area kemaluanku.
“Pa.. jangan.. Tolong.. Pa!” Entah bagaimana kedengarannya kalimatku tadi, bernada menolak atau malah terhanyut. Yg pasti sentuhan di kedua titik tererotis dari tubuhku itu, seperti mengalirkan daya penghanyut yg dahsyat. Jadi sementara sebagian akalku menolak perbuatan papiku itu, seluruh tubuhku yg lain mulai terhanyut total. Ketika dari bibirku keluar kalimat-kalimat penolakan dan tanganku mulai bergerak memberontak, seluruh bagian yg tubuh yg lain malah pasrah dan terutama pahaku yg mulai terasa kesemutan mengiringi rasa seperti ingin kencing dari selangkanganku setiap kali jemari papiku menyapu seluruh permukaan kemaluanku yg tertutup oleh bulu-bulu pubic-ku yg banyak dan halus.
Akhirnya kira-kira seperempat jam kemudian seluruh tubuhku hanyut luruh, bahkan dari bibirku keluar suara mendesis dan rengekan manja setiap kali Papiku berbuat sesuatu di bagian tubuhku tadi. Mungkin kelebihan dari mereka yg telah berumur seperti Papiku di antaranya ialah kesabarannya dalam melakukan seluruh proses hubungan intim, tdk asal ingin segera menyelipkan itunya saja seperti kebanyakan anak-anak muda dan hal ini yg akhirnya membuat saya menjadi tergila-gila bersenggama dengan orang yg berusia seperti Papiku. Aq menyandarkan punggungku di atas dadanya. Sementara itu terasa bagiku sebuah silinder panjang, keras dan hangat, berdenyut-denyut di antara kedua bongkahan pantatku.
Papiku menghentikan aktivitasnya dan berbisik lagi,
“Kita ke kamar saja ya!” Beliau mendorongku berdiri dan merangkulku, terus menuntunku masuk ke dalam kamarku yg letaknya bersebelahan kamar mandi itu.
Aq seperti tak berdaya mengikuti apa saja yg dilakukannya. Ada dorongan yg sangat kuat mengalahkan segala energi penolakanku. Dibaringkannya aq ditepi ranjang, separuh paha dan kakiku masih terjuntai di lantai sehingga hanya punggung sampai pantat saja yg berbaring di ranjang. Entah bagaimana rasanya laki-laki melihat seorang wanita telanjang bulat dalam keadaan pasrah (siap disenggamai) berbaring dalam posisi seperti posisiku saat itu? Yg pasti aq melihat Papiku seperti tertegun beberapa saat memandangiku.
“Kamu memang sempurna anakku sayang.” Aq melihat beliau melepas kaos oblongnya sehingga dapat kulihat tubuh ceking putih itu.
Dalam keadaan seperti itu kulihat bahwa dari balik celana pendeknya tampak kemaluannya sudah menegang terlihat dari mencuatnya batangnya itu sehingga terlihat menonjol. Kemudian dibukanya juga celana pendeknya itu sehingga terlihat ayunan batang panjang dan besar itu tampak memerah kepalanya tegak mengacung ke depan di antara kedua pahanya yg ceking.
“Paaa..” aq bahkan tdk tahu memanggilnya untuk apa.
Sambil berlutut mendekatkan tubuhnya di antara pahaku, Papiku berbisik,
“Sstt.. kamu diam saja, nikmati saja!” katanya sambil dengan kedua tangannya membuka pahaku sehingga selangkanganku terkuak tepat menghadap pinggulnya karena ranjangnya itu tdk terlalu tinggi. Itu juga berarti bahwa sekian saat lagi akan ada sesuatu yg akan menempel di permukaan kemaluanku.
Benar saja, aq merasakan sebuah benda tumpul menempel tepat di permukaan kemaluanku. Tdk langsung diselipkan di ujung lubangnya, tetapi hanya digesek-gesekkan di seluruh permukaan bibirnya, membuat bibir-bibir kemaluanku terasa monyong-monyong kesana kemari mengikuti arah gerakan kepala kemaluannya. Tetapi pengaruh yg lebih besar ialah aq merasakan rasa nikmat yg benar-benar bergerak cepat di sekujur tubuhku dimulai dari titik gesekan itu. Beberapa saat Papiku melakukan itu, cukup untuk membuat tanganku meraih tangannya dan pahaku terangkat menjepit pinggulnya. Aq benar-benar menanti puncak permainannya.
Papiku menghentikan aktivitasnya itu dan menempelkan kepala kemaluannya tepat di antara bibir labia mayora-ku dan terasa bagiku tepat di ambang memekku. Aq benar-benar menanti tusukannya. Oh.. God.. please! Tdk ada siksaan yg lebih membuat wanita menderita selain dalam kondisiku itu. Yg wanita dan yg sudah pernah melakukan senggama dan menikmatinya, pasti setuju, ya nggak! Akhirnya Papiku benar-benar mendorongkan pinggulnya mendorong terkuaknya memekku oleh penisnya. Sedikit demi sedikit aq merasakan terisinya ruangan dalam liang kemaluanku. Aq benar-benar tergial ketika merasakan kepala kemaluannya mulai melalui area G-spot-ku, diikuti oleh gesekan dari urat-urat batangnya setelahnya. Aq hanya mengangkang merasakan desakan pinggul Papiku membuka pahaku lebih lebar lagi.
“Papi..!” lagi-lagi hanya kata itu yg terucap dari bibirku.
Sedikit bergetar aq ketika mengucapkannya. Saat itu seluruh penis Papiku telah amblas masuk seluruhnya di dalam liang kemaluanku. Tanpa sengaja aq terkejang seperti menahan kencing sehingga akibatnya seperti meremas penis Papiku.
Beliau bahkan belum lagi bergerak.
“Aduhh.. Clarisa sayang.. kamu.. hebat sekali!” Papiku ikutan menegang, mungkin akibat kejangan tadi.
Beliau mencengkeramkan kedua tangannya di pinggulku, terasa sedikit kukunya di ujung kulitku. Tapi itu hanya rasa yg kecil saja dibandingkan apa yg terjadi tepat di tengah-tengah tubuhku saat itu. Kakiku masih menjuntai di lantai karpet kamarnya itu. Tanganku memegangi lengannya yg mencengkeram pinggulku. Aq mencakarnya ketika beliau menarik kemaluannya dan belum sampai tiga perempat panjangnya kemudian menghunjamkannya lagi dengan kuat. Aq nyaris menjerit menahan lonjakan rasa nikmat yg disiramkannya secara tiba-tiba itu.
Begitulah beberapa kali Papiku melakukan hujaman-hujaman ke dalam liang terdalamku tersebut. Setiap kali hujaman seperti menyiramkan rasa nikmat yg amat banyak ke tubuhku. Aq begitu terangsang dan semakin terangsang seiring dengan semakin seringnya permukaan dinding memekku menerima gesekan-gesekan dari urat-urat penis Papiku yg seperti akar-akar beringin yg menjalar-jalar itu. Mungkin karena tenaganya yg mungkin sudah tdk sekuat masa mudanya. Biasanya kalau orang bersenggama itu semakin lama semakin cepat gerakannya, Papiku malah semakin melambat sampai pada sebuah irama gerakan yg konstan tdk cepat dan tdk lambat. Tapi anehnya justru bagiku aq semakin bisa merasakan setiap milimeter permukaan kulit kemaluannya. Pada tahap ini, seperti sebuah tahap ancang-ancang menuju ke sebuah ledakan yg hebat, aq merasakan pahaku mulai seperti mati rasa seiring dengan semakin membengkaknya rasa nikmat di area selangkanganku.
Aq mulai mengejang, kedua tanganku meremas-remas lengannya sesekali mencakarnya, disertai jatuhnya tetesan keringat di dada dan perutku. Aq mulai tdk terkontrol lagi, suaraku terdengar keras sekali. Aq tak perduli lagi. Aq mulai secara tak sadar seperti memerintah Papiku.
“Cepatlah.. hh.. Papi.. Clarisa sayang sama Papii!” sambil berkata demikian aq bangkit dari berbaringku dan menjepit pinggul Papiku dengan kedua pahaku sementara betisku kuangkat.
Aq meraih pinggul Papiku dan menggerak-gerakkannya secara kasar. Papiku seperti kedodoran menanganiku saat itu, beliau terengah-engah mengikuti gerakan tanganku di pinggulnya. Tapi seperti kuceritakan di atas, beliau luar biasa sekali saat itu. Bayangkan ini sudah hampir 20 menit, beliau terus bergerak kontinyu sampai pada suatu titik,
“Ahh.. Paaa.. hh..” (aq tdk bisa bercerita lagi pada bagian ini, kakiku mengejang, pinggulku terasa kesemutan rasa nikmat, nafasku memburu cepat, detak jantungku terasa cepat sekali, sementara di bawah sana aq terus merasakan gesekan-gesekan kuat dan mantap dari Papiku).
Ketika usai, aq masih berbaring di ranjang tetap dengan posisi seperti tadi, tapi kali ini lemas sekali. Lemas yg sangat melegakan tubuhku, seperti separuh tubuhku telah menguap. Aq memandangi langit-langit dan masih tetap belum bisa berpikir jernih. Tiba-tiba aq mendengar bisikan dan sentuhan kulit basah di sampingku.
“Clarisa anakku, bantuin Papi ya.. menyelesaikan ini!” Aq melirik ke samping dan yg pertama kulihat sebuah batang mengkilat yg tegak mengacung ke atas, separuh pangkalnya tergenggam oleh tangan keriput Papiku.
Beliau berbaring tepat di sampingku dan kelihatannya masih belum ejakulasi. Gila apa ini? Papiku menarik tangan kiriku dan menggenggamkannya di penisnya itu dan mengarahkannya untuk menggerak-gerakkan kocokan. Aq mengikuti saja, tubuhku masih lemas sekali termasuk kedua tanganku. Jadi kugerakkan saja sekuat tenaga tangan kiriku menggerak-gerakkan kocokan dengan tangan kiri, pandanganku masih ke atas langit-langit. Aq tdk perduli, pokoknya aq seperti menggerakkannya dengan cepat, hingga tak berapa lama kemudian, aq merasakan raupan tangan di dadaku, dan beberapa saat kemudian suara erangan disertai tetesan cairan hangat dan lengket di perut dan seluruh dadaku.
Sementara itu di telapak tangan kiriku aq merasakan seperti pompaan-pompaan cepat dan kuat yg mengalir dengan cepat dari dalam tubuh Papiku keluar dengan kuat dari ujung lubang penisnya yg karena gerakanku mengocok, mengarahkan semprotan ke atas dan jatuh di atas tubuhku. Sensasi dari rasa hangatnya aq rasakan di seluruh kulit tubuhku, diperkuat dengan suara erangan tua dari mulutnya.
Setelah ia klimaks, kami akhirnya sama-sama tertidur dan saya tertidur di atas dadanya yg masih bidang, sungguh pengalaman yg tdk terlupakan. Kami akhirnya selalu melakukan perbuatan itu sampai sekarang apalagi mamiku masih berada di luar negeri sekarang jadinya kita bebas melakukannya. Papi, jika papi baca ini, Clarisa sayang papi.



Sunday, March 26, 2017

Terpana Oleh Ibu Tiriku

Aq yg masih duduk dibangku SMP melihat keluargaku yg sekarang sedih tapi mau gimana lagi aq juga nggak bisa protes, dimana saat kejadian itu papaku menikah lagi dengan tante yg usianya dibawahnya 4 thn, namanya tante Iin, orangnya cantik setdknya diumurku sekarang ini sudah bisa berfantasi dan merasakan ketegangan dlam celanaku.



Tante Iin orangnya tinggi, kulit putih mulus, pantatnya padat dan toketnya montok. Saat menikah dengan papaku, tante Iin juga seorang janda tapi belum punya anak. Sejak nikah, Papa jadi semangat hidup berimbas pada kerjanya yg super semangat. Sebagai pengusaha, papaku sering sekali keluar kota. Tinggalah aq dan mama tiriku dirumah.
Lama lama aq jadi deket sama tante Iin yg sejak bersama papa aq panggil mama Iin. Aq jadi akrab sama mama Iin karena kalau kemana-mana mama minta tolong aq temenin. Dirumahpun kalau papa nggak ada aq yg nemenin nonton TV atau nonton dvd. Aq senang sekali dimanja sama mama tiriku ini.

1 thn sudah papa nikah sama mama Iin tapi belum ada tanda-tanda kalau aq bakalan punya adik baru. Bahkan papa semakin giat cari duit dan sering banget keluar kota. Aq dan mama Iin semakin akrab aja.
Sampai-sampai kami seperti tdk ada batasan sebagai anak tiri dan ibu tiri. Kami mulai sering tidur disatu tempat tidur bersama. Mama Iin mulai nggak risih untuk mengganti pakaian didepanku walaupun tdk bener-bener telanjang.
Tapi terkadang aku suka menangkap basah Mama Iin lagi berpolos ria mematut didepan kaca sehabis mandi. Beberapa kali kejadian aku jadi apal kalau setiap habis mandi Mama pasti masuk kamarnya dengan hanya melilitkan handuk dan sesampai dikamar handuk pasti ditanggalkan.
Beberapa kali kejadian aku membuka kamar Mama yg nggak dikunci aku kepergok Mama Iin masih dalam keadaan tanpa sehelai benang sedang bengong didepan cermin. Lama-lama aku sengajain aja setiap selesai Mama mandi beberapa menit kemudian aku pasti pura-pura nggak sengaja buka pintu dan pemandangan indah terhampar dimata mudaku.
Sampai suatu ketika, mungkin karena terdorong nafsu laki-laki yg mulai menggeliat diusia 16 tahun, aku menjadi bernafsu besar ketika melihat Mama sedang tiduran dikasur tanpa pakaian. Matanya terpejam sementara tangannya menggerayg tubuhnya sendiri sambil sedikit merintih.
Aku terpana didepan pintu yg sedikit terbuka dan menikmati pemandangan itu. Lama aku menikmati pemandangan itu. Kemaluanku berdiri tegak dibalik celana pendekku. Ah, inikah pertanda kalau anak laki-laki sedang birahi? Batinku.
Aku terlena dengan pemandangan Mama Iin yg semakin hot menggeliat-geliat dan melolong. Tanpa sadar tanganku memegang dan memijit-mijit si otong kecil yg sedari tadi tegang. Tiba-tiba aku seperti pengen pipis dan ahh koq pipisnya enak ya. Akupun bergegas kekamar mandi seiring Mama Iin yg lemas tertidur.
Kejadian seperti jadi pemandanganku setiap hari. Lama -lama aku jadi bertanya-tanya. Mungkinkah ini disengaja sama Mama? Dari keseringan melihat pemandangan ini rupanya terekam diotakku kalau wanita cantik itu adalah wanita yg lebih dewasa. Wanita berumur yg cantik dimataku terlihat sangat sexy dan sangat menggairahkan.
Suatu siang sepulang aku dari sekolah aku langsung ke kamarku. Seperti biasa aku melongok ke kamar Mama. Kulihat Mama Iin dalam keadaan telanjang bulat sedang tertidur pulas. Kuberanikan untuk mendekat Mumpum perempuan cantik ini lagi tidur, batinku.
Kalau selama ini aku hanya berani melihat Mama dari balik pintu kali ini tubuh cantik tanpa busana bener-bener berada didepanku. Kupelototi semua lekuk liku tubuh Mama. Ahh, si otong bereaksi keras, menyentak-nyentak ganas.
Tanpa kusadari, mungkin terdorong nafsu yg nggak bisa dibendung, kuberanikan tanganku mengusap paha Mama Iin, pelan, pelan. Mama diam aja, aku semakin berani. Kini kedua tanganku semakin nekad menggerayg tubuh cantik Mama tiriku.
Kuremas-remas toket ranum dan dengan naluri plus pengetahuan dari film BF aku bertindak lebih lanjut dengan mengisap putting susu Mama. Mama masih diam, aku makin berani. Terispirasi film blue yg kutonton bersama temen -temen, aku tanggalkan seluruh pakaianku dan si otong dengan marahnya menunjuk-nujuk. Aku tiduran disamping Mama sambil memeluk erat.
Aku sedikit sadar dan ketakutan ketika Mama tiba -tiba bergerak dan membuka mata. Mama Iin menatapku tajam.
“Ngapain Ndri? Koq kamu telanjang juga?” tanya Mama.
“Maaf ma, Andri khilaf, abis nafsu liat Mama telanjang gitu” jawabku takut-takut.
“Kamu mulai nakal ya” kata Mama sambil tangannya memelukku erat.
“Ya udah Mama juga pengen peluk kamu, udah lama Mama nggak dipeluk papamu. Mama tadi kegerahan makanya Mama telanjang, e nggak taunya kamu masuk” jelas Mama.
Yg nggak kusangka-sangka tiba-tiba Mama mencium bibirku. Dia mengisap ujung lidahku, lama dan dalam, semakin dalam. Aku bereaksi. Naluri laki-laki muda terpacu. Aku mebalas ciuman Mama tiriku yg cantik.
Semuanya berjalan begitu saja tanpa direncanakan. Lidah Mama kemuidan berpindah menelusuri tubuhku.
“Kamu sudah dewasa ya Ndri, gak apa-apa kan kamu Mama perlakukan seperti papamu” gumam Mama disela telusuran lidahnya.
“Punya kamu juga sudah besar, belom sebesar punya papamu tapi lebih keras dan tegang”, cerocos Mama lagi.
Aku hanya diam menahan geli dan nikmat. Mama lebih banyak aktif menuntun (atau mengajariku). Si otong kemudian dijilatin Mama . Ini membuat aku nggak tahan karena kegelian. Lalu, punyaku dikulum Mama. Oh indah sekali rasanya. Lama aku dikerjain Mama cantik ini seperti ini.
Mama kemudian tidur telentang, mengangkangkan kaki dan menarik tubuhku agar tiduran diatas tubuh indahnya. Mama kemudian memegang punyaku, mengocoknya sebentar dan mengarahkan keselangkangan Mama. Aku hanya diam saja. Terasa punyaku sepertinya masuk ke memek Mama tapi aku tetep diam aja sampai kemudian Mama menarik pantatku dan menekan.
Berasa banget punyaku masuk ke dalam punya Mama. Pergesekan itu membuat merinding. Secara naluri aku kemudian melakukan gerakan maju mundur biar terjadi lagi gesekan. Mama juga mengoyangkan pinggulnya. Mama yg kulihat sangat menikmati bahkan mengangkat tinggi-tinggi pinggulnya sehingga aku seperti sedang naik kuda diatas pinggul Mama.
Tiba-tiba Mama berteriak kencang sambil memelukku erat-erat,
“Andri, Mama enak Ndri” teriak Mama.
“Ma, Andri juga enak nih mau muncrat” dan aku ngerasain sensasi yg lebih gila dari sekedar menonton Mama kemarin-kemarin.
Aku lemes banget, dan tersandar layu ditubuh mulus Mama tiriku. Aku nggak tau berapa lama, rupanya aku tertidur, Mama juga. Aku tersadar ketika Mama mengecup bibirku dan menggeser tubuhku dari atas tubuhnya.
Mama kemudian keluar kamar dengan melilitkan handuk, mungkin mau mandi. Akupun menyusul Mama dalam keadaan telanjang.
Kuraba punyaku, lengket sekali, aku pengen mencucinya. Aku melihat Mama lagi mandi, pintu kamar mandi terbuka lebar. Uhh, tubuh Mama tiriku itu memang indah sekali. Nggak terasa punyaku bergerak bangkit lagi. Dengan posisi punyaku menunjuk aku berjalan ke kamar mandi menghampiri Mama.
“Ma, mau lagi dong kayak tadi, enak” kini aku yg meminta.
Mama memnandangku dan tersenyum manis, manis sekali. Kamuipun melanjutkan kejadian seperti dikamar.
Kali ini Mama berjongkok di kloset lalu punyaku yg sedari tadi mengacung aku masukkan ke memek Mama yg memerah. Kudorong keluar masuk seperti tadi. Mama membantu dengan menarik pantatku dalam -dalam.
Nggak berapa lama Mama mengajak berdiri dan dalam posisi berdiri kami saling memeluk dan punyaku menancap erat di memek Mama. Aku menikmati ini, karena punyaku seperti dijepit. Mama menciumku erat.
Baru kusadari kalau badanku ternyata sama tinggi dengan mamaku. Dlama posisi berdiri aku kemudian merasakan kenikmatan ketika cairan kental kembali muncrat dari punyaku sementara Mama mengerang dan mengejang sambil memelukku erat. Kami sama–sama lunglai.
Setelah kejadian hari itu, kami selalu melakukan persetubuhan dengan Mama tiriku. Hampir setiap hari sepluang sekolah, bahkan sebelum berangkat sekolah. Lebih gila lagi kadang kami melakukan walaupun Papa ada dirumah.
Sudah tentu dengan curi-curi kesempatan kalau Papa lagi tidur. Kehadiran Papa dirumah seperti siksaan buatku karena aku nggak bisa melampiaskan nafsu terhadap Mama. Aku sangat menikmati. Aku senang kalau Papa keluar kota untuk waktu lama, Mama juga seneng. Mama terus melatih aku dalam beradegan sex.
Banyak pelajaran yg dikasi Mama, mulai dari cara menjilat memek yg bener, cara menghisap toket, cara mengenjot yg baik. Pokoknya aku diajarkan bagaimana memperlakukan wanita dengan enak. Aku sadar kalau aku menjadi hebat karena Mama tiriku.
Sekitar setahun lebih aku menjadi pemuas Mama tiriku menggantikan posisi ayah. Aku bahkan jatuh cinta dengan Mama tiriku ini. Nggak sedetikpun aku mau berpisah dengan mamaku, kecuali sekolah. Dikelaspun aku selalu memikirkan Mama dirumah, pengen cepet pulang. Aku jadi nggak pernah bergaul lagi sama temen -temen.
Sebagai cowok yg ganteng, banyak temen cewek yg suka mengajak aku jalan tapi aku nggak tertarik. Aku selalu teringat Mama. Justru aku akan tertarik kalau melihat bu guru Widya yg umurnya setua Mama tiriku atau aku tertarik melihat bu Sarfi tetanggaku dan temen Mama.
Tapi percintaan dengan Mama hanya bertahan setahun lebih karena kejadian tragis menimpa Mama. Mama meninggal dalam kecelakaan. Ketika itu seorang diri Mama tiriku mengajak aku nemenin tapi aku nggak bisa karena aku ada les. Mama akhirnya pergi sendiri ke mal. Dijalan mobil Mama tabrakan hebat dan Mama meminggal ditempat. Aku merasa sangat berdosa nggak bisa nemenin Mama tiriku tercinta. Aku shock. Aku ditenangkan Papa.
“Papa tau kamu deket sekali dengan Mama Iin, tapi nggak usah sedih ya Ndri, Papa juga sedih tapi mau bilang apa” kata papaku.
Selama ini papaku tau kalau aku sangat deket dengan Mama. Papa senang karena Papa mengira aku senang dengan Mama Iin dan menganggapnya sebagai Mama kandung. Padahal kalau Papa tau apa yg terjadi selama ini. Aku merasa berdosa terhadap Papa yg dibohongi selama ini.
Tapi semua apa yg diberikan Mama Iin, kasih sayang, cinta dan pelajaran sex sangat membekas dipikiranku. Sampai saat ini, aku terobsesi dengan apa semua yg dimiliki Mama Iin dulu. Aku mendambakan wanita seumur Mama, secantik Mama, sebaik Mama dan hebat di ranjang seperti Mama tiriku itu. Kusadari sekarang kalau aku sangat senang bercinta dengan wanita STW semuanya berawal dari sana.

Monday, March 20, 2017

Menggoda Anak Bu Kos Ketika Dipijit

Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Hot, Cerita Mesum Seru - Setelah sebelumnya ada cerita seks bergambar Keperawanan Gadis Belia Sebagai PL di Tempat Karaoke, kini ada cerita dewasa terbaru Menggoda Anak Bu Kos Ketika Dipijit, selamat membaca. 


Menggoda Anak Bu Kos Ketika Dipijit


Menggoda Anak Bu Kos Ketika Dipijit

Kisah ini kudapat pada saat aku sedang dipijat oleh tukang pijat langgananku. Dia adalah tukang pijat yg biasa di panggil ke rumah2 di lingkunganku. Namanya MakNah, Umurnya sekitar 45 tahun lebih sedikit, punya empat orang anak yg semuanya merantau ke Jakarta, suaminya seorang mandor bangunan, yg kerjanya sering keluar kota ngerjakan pembangunan perumahan baru, jadi pulangnya bisa satu minggu sekali. MakNah memang seorang tukang pijat yg bisa dibilang handal sekali, karena kata orang banyak yg cocok dengan pijatannya.

Aku emang udah sering sekali dipijat dengan MakNah, pijatannya pas buat aku, keras gak, lunak juga tidak, jadi pas banget. aku tahu kebiasaan MakNah kalo sedang mijat, tanpa ada yg dilihat, dia akan cepet, paling banter 1,5 jam dah selesai, tapi kalo mijetnya sambil liat televisi, apalagi sinetron kesayangannya bisa ampe 2,5 jam mijetnya.

Makanya tiap mau dipijet MakNah, aku ajak dia ke ruang belakang dekat dapur, kemudian kubentangkan matras di depan televisi. Biar mijetnya lama, sampai aku ketiduram. Nah awal mula cerita ini bisa keluar dari sini. MakNah memang belum tahu kebiasaanku kalo dirumah, dengan beberapa anak kostku. Dari sinilah dia tau sedikit banyak tentang keisenganku pada anak2 kostku.

Jam 08 pagi kurang sedikit MakNah datang kerumahku setelah aku telepon dia untuk memijatku, kusuruh dia menungguku di belakang setelah menyiapkan matras, dan televise kunyalakan. 

Aku pamitan ke MakNah tuk ganti bajuku dengan sarung seperti kebiasaanku saat dipijat biar ga kena minyak pas dipijat nanti. Aku keluar hanya memakai sarung yg kulilitkan didadaku tanpa menggunakan apa2 didalemnya, sambil membawa bodylotion buat pijet. Aku tengkurap di atas matras, sambil menikmati pijatan MakNah. karena dipijat membuat sarung yg kupakai menjadi tidak berarti, sarungku jadi hanya seperti ikat pinggang yg melingkar di pinggangku, karena MakNah sendiri mijetnya sambil asyik nonton televise.

Ga terasa aku ketiduran karena enaknya pijatan MakNah, dan kondisiku masih seperti tadi, dengan tubuh yg polos, karena sarung yg tersingkap dan mengumpul di pinggang, sedangkan aku tidak memakai daleman sama sekali.

Aku terbangun saat MakNah membangunkanku, karena ada anak tetangga yg masuk kerumah mencariku, dengan malas2an aku buka mataku, kulirik jam dinding udah jam 9 lebih. Ternyata aku telah tertidur lebih dari satu jam. Lalu kutanya ke MakNah siapa yg mencariku, dia memberi isyarat dengan matanya, pandanganku menoleh mengikuti isyaratnya. Aku terkejut, ternyata putra tunggal Bu Pr***i tetanggaku yg rumahnya berjarak empat rumah dari rumahku yang masih duduk dikelas 1 SMP namanya Rona

Dia berdiri kira2 berjarak kurang dari 2 meter dibelakangku, pandangannya lekat menerawang tubuhku yg telanjang dari belakang dengan mulut yg agak ternganga keheranan. Akupun juga sempat terkejut dibuatnya, begitu pandanganku mengarah padanya, mukanya langsung tertunduk sungkan padaku, tapi aku kaget, pas liat kebawah pada celana pendeknya, ada sesuatu yang menonjol kesamping, jangan2 anak ini terangsang melihatku, sehingga membuat titit nya berdiri, tapi kok ke samping, apakah anak ini ga pake CD???

Kelihatan sekali tonjolan itu, karena emang kaosnya yg hanya sebatas pinggangnya. Tanpa merubah posisiku, kutanya maksud kedatangannya ke sini sambil terus mengamati tingkah lakunya. Dengan mencuri-curi pandang pada tubuhku dijawabnya pertanyaanku, kalo disuruh mamanya pinjam sanggul ma kebaya buat acara resepsi diluar kota besok lusa.

Kusuruh Rona duduk di kursi yang ada tepat disampingnya, sedangkan aku menyuruh MakNah terus memijatku, aku kedipkan mata ke MakNah agar terus memijat diriku, ternyata MakNah mengerti maksudku. Pijatan MakNah bergeser ke bawah di kedua kakiku dan pantatku, sehingga membuatku melebarkan kedua kakiku. Dengan begitu Rona pasti sangat tercengang melihatku dari belakang dengan kedua kaki melebar, mungkin dia secara samar2 bisa melihat garis pada belahan vaginaku.
Sanbil terus dipijat pada bagian kaki belakangku, aku ajak ngobrol Rona, agar dia terus menujukan matanya padaku.

“kamu sekarang kelas berapa rona?” tanyaku padanya.
“kelas 1smp bu Har” jawabnya.
“kok kamu yang disuruh? Mamamu mana?”
“mama lagi belanja ke tokonya Mbak S***a”

Aku sampai merasakan denyutan2 halus di vaginaku, karena merasakan sensasinya. Pastinya MakNah tahu dengan kondisiku ini karena terasa melembab pada vaginaku. lama juga aku ajak ngobrol Rona, dengan maksud untuk menggodanya, pasti matanya terus mengawasi tubuh telanjangku dari belakang, aku hanya sesekali menoleh kebelakang padanya. Kedua kakinya dirapatkan, pas aku menoleh kearahnya langsung dibuangnya pandangannya mengarah ke televise, tapi yang pasti dia dari tadi mengawasiku tanpa berkedip.

Setelah hampir dua puluh menitan, MakNah memijat tubuh belakangku. Aku disuruhnya terlentang, untuk memijat bagian depan tubuhku. Dengan kesan yang tidak vulgar, aku tarik sarungku keatas, sampai menutupi dadaku, dan kubenahi sarung bagian bawahku sampai lututku. Kemudian baru kubalikkan tubuhku terlentang.

Karena didalam aku tidak memakai apa2, alias no bra dan cd, kedua payudaraku otomatis tercetak dengan jelas dengan kedua putting yang menonjol dan pastinya juga adanya sedikit gundukan antara kedua belah paha dalamku, karena posisi kakiku yang sedikit merenggang. Dan sarung yang menutup tubuhku hanya sebatas payudara bagian tengah, otomatis sebagian bulatan payudaraku bagian atas dan garis pemisah antara kedua payudaraku terlihat jelas. Kulirik sebentar ekspresi Rona, matanya begitu tajam menerawangi tubuhku tanpa berkedip. Bahkan bisa kurasakan kalau nafasnya tercekat untuk beberapa saat.

Aku jadi tertegun sendiri dengan ekspresi yg ditunjukan Rona saat melihatku terlentang, duduknyapun bahkan seperti tidak jenak. Aku sedikit merinding juga, ternyata anak ini begitu lugu, dan mungkin baru pertama kali ini dia melihat wanita seperti ini. wajahnyapun tampak agak pucat. MakNah sempat berkedip padaku demi melihat ekspresi Rona yang seperti itu, sepertinya MakNah berpikiran sama denganku, kalo Rona ini begitu lugu dan masih sangat hijau.
Dengan sedikit berdehem aku bertanya pada Rona.

“Rona tadi udah maem belum?”

Dengan suara yang parau dan tercekat, mungkin karena kaget atau terangsang berat, dia menjawabku dengan terbata-bata. “Uuuu….su..d..dah..bu..u…Har…”, aku dengan MakNah saling pandang mendengar jawaban Rona yang parau dan terbata-bata. Mungkin juga saat ini kami punya persamaan dalam pikiran tentang Rona yg lugu yang sangat terangsang melihat keadaanku.

“ya udah kalo kamu emang udah makan, karena bu Har pijatnya masih agak lama, kamu ga papa kan nungguin bentar?” tanyaku pada Rona.
“gapapa bu Har, Rona masih kenyang banget” jawab Rona dengan suara yang masih parau dan terbata-bata, tapi dengan pandangan diarahkan ke televise, demi melihat pandanganku yang mengarah padanya.
“kalo mo ambil minum apa makanan, ambil aja sendiri, tuh di kulkas” sambil tanganku menunjuk ke kulkas yang berada di samping kanannya.

“iya bu Har, makasih” jawab Rona, sambil pandangannya mengikuti telunjukku kearah kulkas sambil sedikit melirik tubuhku saat pandangannya berpindah dari televise ke kulkas.dengan keadaan terlentang begini, aku bisa terus mengamati tingkah laku Rona. Matanya sering mencuri-curi pandang pada tubuhku, kemudian kembali melihat televise, tapi sepertinya sangat tidak konsen pada televise yg dilihatnya, nafsnya begitu berat, seperti menahan sesuatu yang sangat berat. Bahkan duduknya pun sepertinya tidak enak.

Saat ini memang bagian tanganku yg dipijit MakNah, jadi aku masih bisa mengajak ngobrol Rona dengan leluasa, karena kondisi tubuhku masih tertutup oleh sarung, jadi kesannya masih normal saja. Setelah pijatan pada kedua tanganku selesai, maknah berpindah pada pundak dan bagian dadaku sebelah atas. Yang aku tahu, pasti maknah akan menurunkan sarungku pada bagian dadaku sampai batas bulatan coklat yg melingkari putting susuku. Aku langsung memejamkan mataku, dengan maksud agar Rona bisa leluasa menikmati pemandangan ini, tanpa sungkan terlihat olehku. Karena posisi maknah sendiri ada di sebelah kiri menghadapku, sedangkan Rona duduk disebelah agak kanan lurus dengan kakiku agak jauh dibawahku, karena memang posisiku yg terlentang.

Saat maknah mulai memijatku, sesekali kupicingkan mataku sedikit untuk melihat seperti apa ekspresi Rona melihat sebagian payudaraku yg terbuka hampir sampai putingku. Aku benar tidak menyangka, kalo rona menatapku lekat2 tanpa berkedip, dengan mulut yang sedikit bengong. Kepalanya sampai dimajukannya untuk bisa melihat lebih jelas. Mungkin dia merasa aman, karena maknah sedang sibuk memijitku, sedangkan aku menurutnya sedang terpejam, jadi rona merasa leluasa menatapku seperti itu. Kaki rona disilangkan dengan rapat, seperti sedang menutupi penisnya yg mungkin sangat tegang.

Badanku serasa merinding dan menghangat oleh sikap rona yg sedemikian, aku merasakan sensasi yg hangat dan eksotis oleh sikap rona yg sedang mengamati tubuhku. Maknah sampai melirikku, karena kondisi badanku yg tahu2 merinding semua, sambil tersenyum kecil padaku. Aku membalas senyum kecilnya dengan sekidikit berkedip, dan maknah menyadarinya. END

Sunday, March 19, 2017

GaraGara Handpone Kakak


Malam hari setelah kita main PS ‘Playstation ya bukan phone sex hehehehe’ kita lelah dan kami istirahat sejenak. Entah terlalu lelah kakak ane ketiduran di sebelah ane. Ane grepe tuh meqi uhh kok nafasnya belum nyenyak nih kakak. Sambil nunggu kakak ane nyenyak tidurnya, ane iseng buka aja tu hp kakak biar ngaceng ane buka foto-fotonya, duhh nggak salah deh ternyata kakak ane nyimpen foto setengah telanjangnya, ane bawahin lagi tuh layar hp duuhh ada lagi sekarang fotonya telanjang bulat, uuhhh bikin ngaceng, setelah ngaceng ane berhenti mainan hp kakak.

Ane onani dah sambil grepe toket kakak dikit-dikit, duhh nggak sengaja kakak ane bangun dari tidurnya, langsung aja masukin tuh otong ke dalam celana lagi dan pura-pura tidur. Hehe deg deg deggan banget kalau sampai ketahuan, iseng lagi ane buka aplikasi line di hp kakak ane, eh ada riwayat chat sama cowoknya, karena ane kepo buka tuh chatnya mereka, behh pertama liat langsung pas di kalimat ‘malam juga sayang met bobo yg nyenyak kalau belum bisa bobo miscall aku aja, jangan cari imajinasi yg lain lho. Nanti habis lebaran aku bakalan ganas dech kalau maen sama yanag lagi muacchhh…’ Duhh langsung ane duga ni kakak ane udah nggak perawan lagi.
Ane baca lagi tu chat mereka, dari yg terbaru sampai yg udah berapa jam sih
M=Cowok kakak
K=Kakak
K :Sayang….sayang….
K : Kok enggak bales sih, ngapain aja jangan berubah dong…
Setelah setengah jam belum dibales juga kakak ane ngirim lagi
K : Yaudah kalau emang enggak bisa diatur, aku dah capek, mau kamu apa? udah
M: Yaudah (dengan sikat balesnya)
K : Dasar bajingan, kamu enggak inget udah ngapain aja sama tubuhku? Kamu enggaka ingt pertma kita ML kamu bilang bakalan tanggung jawab. Mkasih
M : Eh orang tua ku aja enggak prnah misuhin aku yah.
Setelah beberapa hari mereka los contact,
M : Sayang aku kan dah sering bilang aku enggak bakalan ninggalin, kita bakalan sampe nikah
K : Sampe nikah doang?
M : Yah enggaka lah sampe kakek nenek (biasah kalo cowok bilangnya pinter ahahha )
K : Beneran yah sayang, maaf kemaren dah marah marah
M : Iyah sama sama, aku juga minta maaf sayang. Sayang fotoin wajah kamu dong, kangen nih…
K : Nih sayang, gimana?
M : Mukanya sange gitu,haha.
K : Sayang habis lebaaran nanti kita nubruk dihotel yuk, aku janji bakaln ganas. Ntr posisi WOTnya yg lama yah….
M : Beneran syg? Ayok sayang
M : Sayang ni penisku dah pingin banget, lama nunggu hbs lebaran (sambil ngirim pic konti)
K : Kok lemes sayang?
M : Apanya sayang?
K : Penisnya sayang, sini aku kocokin pa?
M : Iyah mau banget sayang, sayang aku kangen susumu sayang…
K : Nih sayang aku dah fotoin yg baru (ngirim pic susu)
M : mmmm, pingin ngenyot tu susu sayang besar banget sih soalnya. Sayang goanya basah belum? kalau belum sini aku basahin pake lidah…
Karna dah liat foto kakak yg begitu sama chaat mereka yg sange gitu, Ivan langsung aja coly malem itu…
Pagi setelah itu kakak minta ane anterin beli parfum, ane anterin dah. Setelah dirumah, ane ngobrol tu sama kakak di ruang tv
A=Ivan
K=Kakak
A : Kak, cantik banget tu mantan ku sekarang. Dari dulu smpe skrg msh aja pake hijab. Kapan yah dapt pacar yg pake hijab lagi?
K : ah.. banyak ntr kamu kuliah juga nemu kok.
A : Banyak tapi ntr enggak bener, pakenya jilbab tapi ke club gtu kan sekrg banyak (cuma basa basi wktu ngobrol sih, yah syukur sih kalau pny pcr nnti hijab dan bisa diajak ML setiap saat haha)
K : Ahh.. tergantung lakinya juga. Tapi kebanyakan laki omes
A : Berarti pacar kakak omes yah? hayo udah ngapain aja?
K : Mmmmm (mendadak gugup)
A : Aku tau kok kak, kakak dah pernh ml, pantesan tu tambah besar aja (nglirik toketnya)
K : Ah… hus jangan gtu kakak malu, mmm kmu jang bilang paapa mama yah…
A : iya deh, tapi ajarin dong
K : Ajarin apa? Jujur wktu tu laptop kakak ada bokepnya kamu yah yg download?
A : Mmmm…. kak ajarin ml dong pingin bgt kak, drpd aku merkosa cewe
K : ah gila lu, mmm emang kmu nfsu sama kakak sendiri?
Tanpa panjang lebar ane belum jawab, ane langsung aja tu sergap mulut kakak, ane cium. Setelah kita kissing, kakak bilang “eh masih puasa, ntr malem aja kita enggak sah tarawih di masjid, janji dah kakak ajarin kamu. Tapi rahasia lho ya… “(muka terpaksa kakak, emang gua pkirin yng pnting nfsu tersalurkan haha)
Malam hari setelah semua pada ke masjid, kakak masih liat tv tu, ane baru selesai mandi .
K : Eh mandinya lama banget keburu telat kamu ke masjidnya?
A : Nah kan emang enggak mau kemasjid kak, katnya…
K : Sudah sudah lepas tu celana mumpung kamu baru mandi penis kamu pasti msh harum…
Ane lepas tu celana, A : Kak tanktopny lepas aja dng kak, ane pingin nenen,
K : ntr dulu nenenya, kakak pingin kocok penis kmu dulu ah…udah nurut aja
A : Kak enak kak, blum tegang bgt yah kak? kakak berdiri dulu gih mau jilat ketiak kakak. uhhh… ada bulu gini yg aku suka kak…ah.. slurp….
K : Uh…ah.. jago jg km, bru kli ini ktiak kakak dijilat cowo, kamu enggak bau? mmm trus sayang….
A : Mmm.. ah,.. slurpslurp…. enggak lah udah diem aja kak….
Ane jilatin tu ketiak kakak sambil remas toket empuknya yg masih terbalut bh….
K : Udah tu udah keras adek kmu ni (dari tadi tngan kakak msh di konti ane)
Tak lama kakak ane kocok pke tangan, ane minta ke kakak buat ngulum tuh konti. ah… mantep bgt. uh kak buka aja bhnya ….
Ane bukka tu bh kakak terus gantian kakak tiduran, aku pijat tu badannya dulu aku jilatin tubuhnya, ahh…. kak aku gigit yah putingnya….
K : Ah… jangan kenceng kenceng sayang ngulum putingnya… lnjut sayang…. Syg udah becek nih masukin adek kamu buruan sayang…
Sini kakak bantu, pelan pelan, burung kamu lbh gede drpd pacar kakak, kalau panjang msh panjang pacr kaka dkit sih, tapi aku suka burung kmu sayang soalny agak bengkok jadi ada sensasi sendiri….
Aku goyangin tu biar lebih mantap,
K : Ah… sayang enak bgt sayang…. terus sayang ayo….
Tak lupa ketiak sama tetek masih aku kerjain juga… Kakak ane merem melek, terlihat sangat menikmati, ketika kakak ane merem, ane cipok tuh tetek sampe meraah, dan kakak ane jerit,
K : Uh shit, syg sakit tapi nikmat cipokan kamu…
A : mmmahhh.. I loe you sayang…… ah… goyangin syg….
K : Sayang ganti posisi dong,
Kali ini posisi WOT, uh… sayang sayang terus sayang bntar lagi ni….. Terdengar suara kakak td aku lagisung percepat tusukan ane, semakin cepat dan semakin erat meqi kakak ane nyengkram konti ane… uh nikmat…. 10 menit kemudian…
K : Sayang jangan keluarin di dalam, bntr lag kakak crot ni….. ah…. sayang genjot trus..uh…ah……
K : AH…..a… Ah… akhirnya uh puas bgt, kmu blum kluar yah, tp kakk tau kok penis kmu bntr lagi kluar soalny dr td kedut kedut gitu….
Ditarikny penis aku langsung disergap pake mulutnya….. sesekali di bantu pake tangan kakak yg lembut ah… nikmatnya…. terus sayang
Dan setelah itu crot…crot..crot,… sukses juga tu peju guyur muka kakka ane,
A : Kak, tambh cantik ada pejunya gitu,
K : Ah…nikmat maksih ya adeku tersayang, kmu llbhih pinter muasin kakak…. peju kamuu anget bgt …. kakak suka permainann kamu.
Ucapan terima kasih dan banus cipok di testis ane uh … bikkin nikmat….
Setelah cerita itu kami lebih deket tapi belum terealisasikan buat nubruk lagi….. ahh…. pingin nyoba yg keibuan sih pikiran ane…..sekian dulu cerita ane. Mohon Maaf apabila kurang menarik dan ada salah ketik. Salam peju, salam semproter…. Tetek, Ketek, Meqi oh bagian yg nikmat
Karena waktu nunggu pengumuman PMB univ Ivan kan jadi nganggur dirumah lama ni. Yah paling jadi tukang urut tiap harinya, ngurutin si adek hahaha. Oke, kebetulan juga ternyata kakak ane liburan semester 6, oho kesempatan nih haha biasa iblis dah bisikin Ivan. Kebiasaan dia kalau dirumah bangun siang, ane manfaatin aja, biasanya dia mandi mendekati jam 12 gtu lah kalau lagi males dan kalau mau pergi mah jadi lama mandinya si doi. Ivan sebt aja kakak ane tu doi yah kan udah di exe haha.
Byur…Byur…Byur…. Terdengar suara mandi doi, pdhal lagi enak enak nonton bokep dikamar, eh tapi jadi tambah iseng langsung aj pasang hp dgn kamera standy di kamarnya biar habis doi selesai mandi liat ganti bajunya. Wktu ane masuk kamar uhh, Bh sama cdnya udah dikasur, aduh ini pancingan apa jebakan haha ah bodo Ivan mikirnya sih doi nantangin nih, oke kebetulan td mash ada kejayaan otong karena sebelumnya nonton bokep, Ivan gunain aja tu Bh sama cd doi buat crot, tergesa gesa, yng pnting crot tu dih daleman doi Ivan mkir gtu, setelah ane genjot otong ane, uh….uh.. crott…crot…crot keluar tuh peju di Bh sama cd doi.
Karena takut ketahuan ane gantu aja tuh daleman sama yng masih baru di lemari, setelah planning selesai ane kembali ke kamar.
K= Tok…tokk…tok… Eh dek aku mau pergi yah, ikut enggak mau makan ni?
A= Boleh, kak. Oh ya kak td jemuran kemaren udah aku angkat tu dalemannya udah aku masukin lemari juga… (pancing pancing sih niat ane haha)
K= Oke makasih, ayo buruan.
Ane buka aja tu pintu karena, ane cuma pake boxer, karena td crott, boxer masih sedikit basah kena ujung otong.
K= ehem… rupanya ada yng main main ni sama kakak..?
A= Apa ah kak, udah aku ganti dulu. Dah cepet tunggu aja diluar
K= Mmm… itu bas
Ivan potong aja tu jawaban kakak yg sepertinya udah tau karena daleman doi berubah, dan ketinggalan jejak di boxer ane tu barang buktinya hahaha
A= Eh kak, tumben ni pake jilbab,
K= Ah, giliran pake bilang gtu, enggak pake di bilang enggaka bener
Ivan mah enggak mikir gtu dalam pikiran ane mah, mau pake apa enggak tu toket susah ditutupin kak haha, setelah itu kami pun pergi.
Selesai makan, karena rumah cumah berdua papa mama lagi kondangan, ane iseng tu mau ambil hp dikamar doi yg td dgunain spycam. Ketika ane buka tu kamar doi, eh doi lagi selfie pake hp ane lagi aduh. Aduh, aduh ketahuan ni kayknya…
K= EHem…. hp siapa ni di pasang dibuat skema pake bantal biar ketutup segala, ahahaha.
Eh tiba tiba karena doi lagi selfi, doi buka tu 2 kancing atas kemejanya tapi masih pake jilbab trus selfie lagi,
K= mmm, panas. Enggak biasa pake jilbab jadi panas,
Cuma bisa nelen air liur dah, tapi pikiran ane dah sampe psti dapet air meqi samma keringat doi kok, tetep optimis haha
A= Udah sini hp ku kak,
K= Udah sini dulu, ayo selfie dulu
Ane coba ikutn tu perintah doi, 2 kali jepret ane cuma kyk tembok doang enggaka ada gayanya haha soalny degdegan smbil nahan otong biar enggak keliatan lag on fire haha
K= Jangan gitu doang gayanya,
Si doi langsung aja tuh pegang tangan ku,
K= Pegang nih kesukaan kamu, kakak tau kok, diemut juga enggaka papa kok tapi harus selfie sambil gaya gtu yah,
A= Ayo siapa takut, ane mulai semangat karena menurt ane si doi dah kasih lampu ijo
Ketika ane gaya emut ane coba bikin doi luluh, ketika 80% dah luluh ane coba ambil tuh hp, dengan cara ane jilatin tu leher, shh…ahh….. turun ke dada. AH….ane lepasin aj kail Bhnya kemudian ane coba raih lengan doi yg lagi pegang hp, shhh…. tak lupa juga ane jilatin ketek yg tembem.. shaaaa…ahhh…. menggakelinjang tuh tubuh langsung ane sergap mulutnya dan ane ambil tu hp.
Sukses ambil hp, langsung aj ane buka lepas kemejanya karena tadi belu di lepas, tapi udah kebuka jadi Ivan gampang bikin doi bugil…. Stelah itu ane kebawah raba tu pinggul, ane cium cium tu cd depan pintu surga dunia ah..ah… lepas langsung aja ane jilmek tu sampe goa doi becek….
Karena takut keburu ortu pulang, langsung aja doi pasrah dan bilang “Ayo sayang masukin buruan ntr papa mamah pulang lho”, dengan sante ane jawab aja, kita ajak aja kak tu mamah kita swing sklian haha… doi langsung cemberut, “Ah gila kamu ortu sendiri masih aja mau diembat….” Iya enggaka sayang, jangan cemburu ah… canda ane buat nenangin suasana….
Ane pelan tu masukin rodal, shhha….ah… ah.. erang si doi, sesekali ane jilat tu ketek, sambil ane gigit bulunya trus ane tarik pake gigi….doi kesakitann tapi nikmat kata doi….uh…baunya…bau bikinn tambah sayag aja sama doi…. ah….slurpp…slurp….
Bles….yes,,,ahh….sayang goyang langsung perintah doi, ane goyang tu sambil nenen, ah…. slurp….. ane genjot kenceng tu si doi smpe goyang semua kita.
Plok…plokkk…plok suara tusukan rodal….uh…nikmatnya ni goa…..
A= Kak,bukannya kakk lagi subur,
K= Biarin ah….udah lanjt aja sayang….ah…a…h..
Ane cabut aj tu karena takut hammil….
K= Ah….uh… say…sayang kenapa dicabut lagi nikmat bgt kok sayang
drpd doi marah ane banyak omong, ane cium aja tu… shh…shh…..ah…
A= Kak nungging yah ini nikmat kok….
Langsug dengan cepat doi nurut. Eh mau masukin dmna ….? Tanya doi.
A= Di goa lawa, (sambil nunjuk tu pantat….)
K= emmm…. emang rasanya.. gim…
Belum sempet slese tu pertanyaan doi, ane langsung aja tusuk keras pantat doi yg masih sempit bgt soalny keliatany doi belum prnah anal….
K= uhh…sakk…it….sayang…. tapi trus deh,,,,,,terus genjot sayang….
Plok… ane tampar tu pantat bahenol… dan ah….nikmat…sayang….ah…ah…ah….girang banget si doi…. uH…..uh… keringt dah keluar jilbab doi juga kadang dipake doi buat lap keringet di tetek dan ane bersihin tu keringan yg dipunggung pake lidah ane…slurp..ah….ah…… ahh….teriak ane biar semnagt dan bikin doi juga tambh horny.. ah…ah….
Uh… terasa…ah..tersa banget ni otot pantat masih seger bangt nyengkramnya,,,
ah… si adek udah kedut… ane percepat tu tusukannya…ah……
Ah……….ah…ash…..ashh… anjing ah syg…. nikmat bangt…. kata doi…
Sh… Sayang…saynag…. sayang…crot…crot…mmm langsung ane masukin tu lidah ke goa lawa doi ane bikin geli….
Makasih sayang enak bangt…. angetnya nih pantat…. ah…..
Dan setelah itu kami kembali ke kamar masing masing untuk tidur siang, dan kenapa kami tdur di kamar beda soalnya biar aman aja sikonnya… uhhhhh…uh…
Duh sepi kakak udah di Sem*r*ng lagi, hari ini mau ngapain yah? Nonton bokep bosen, bikin stoshop lagi males, yaudah nonton tv aja lah. Baru aja nyalain tv eh langsung pas di chanel gosip tentang foto bugil artis kemudian tentang artis jilbab yg baru menikah katanya mau cerai lagi uh… enggak ada yg bikin ngaceng nih. Aku ganti chanel lumayan ada yg bening yah iyalah artis cukup berusia sih tapi bodynya uh…gitar spanyol. Itu tu sophia latju** lumayan lah, apalagii wktu akting ngasih minum ke suaminy pake tanktop eh keliatan belahannya. Lagi enak elus elus konti, eh mamah dateng
M: Mas, mamah senam dulu yah, pintu sana udah dikunci kok (panggilan mama ku)
A: Iyah ma, (jawab singkt soalny lagi berimajinasi bersama sophia hehe)
Karena aku enggak tahan, rumah sepi, ah coly ah pikirku, aku coly sambil mendesah mendesah sendiri (keras lagi suaaranya ) uh….uh… ah coba ah cari kondom dilemari mamah, aku cri uh ye ada kondom Kama*****, aku pake tu kan ada pelumasnya aku lubangin depannya aku lebarin kemudian aku tusukin aku goyangin tu ibarat meqi sophia uh…hu…. setelah 20 menit akhirnya crot…crot..crot…
M: Assalamualaikum…
A:Iya waalaikumsalam mah…
MAri tadi kerjaanya cuma di tv doang, mandi sana….
A: Biarin ah…nnti aja sbelum solat zuhur….
M: Mas, sini mas. Pakaian mamah dilemari kok lumayan berantakan….
Sesegera mungkin aku ke mamah, ketika aku menghampirinya mama masih pake baju ketat senam, yg enggak ada lengannya dari situ keliatan uh..belahnya dada sama belahan pantatnya. Aku sampe sana, eh…eh…
M: Ini kok tempat ini disini tho (kondom) Apa ada yg ambil? Kok jumlahnya masih satu kyknny td malem masih dua
A: Emmmm… Td malem berarti mama sama papa pake yah buat emhhmmm…godaku…
Ketika mamah menata lemari, apalagii pas angkat tangannya buat masukin baju yg diatas. Aku liatin uhh…ketiaknya yg dihiasi bulu lembut ditambah keringat sisa senam bikin aku pingin jilat tu ketiak. Mmmm….cuma bisa nelen liur sesekali sambil elus ni konti ah…..
M: Eh bengong, sini bntu mamah masukin baju.
A: Iyah…
Karena aku masukin baju mamah dari belakang mamah, aku mencium bau keringat ibu ibu yg bikin horny uh…. Pasnya lagii tak sengaja pantat mamah kebelkang dan mengenai adeku yg udah tegang ini… Bles… uh…andai saja udah bugil jebol tu pasti dua goa ditubuhnya (pikirku)
M: Mas, ambilin tanktop mamah di jemuran atas,
ye seneng banget disruh ambil tantop mamah, aku ambil dan langsung aku kasihin ke mamah. Eh sebelum aku kasihin tu tanktop eh mamah baru lepass tu baju kemudian lap tu keringat pake handuknya, karena lupa tutup pintu dan mungkin dikiranya aku lama ambil tanktopnya eh malh rejeki buat anaknya. Kemudian mamah ambil handuk tadi buat lilit tubuhnya.
A: Mah ini tanktopnya,
M: Iyah maksih sayang, uh kok msih gerah ya, (sambil lap keringat) eh ada keringat yg menetes dari leher dan meluncur ke belahan teteknya…
uH… pas mamah lap tu belahan karena kena tu tetek jadi goyang, uh mantap pikirku.
M: eh kamu bengong liatin apaan?
A: eng…mmm.. enggaka mah tu keringatnya kok banyak banget
M: Eh cdmu kemaren kok sobek depannya, pas di itu? Hayo buat apa? mmmm
A: Ah pling gara gara udah lama tu cd
M: Eh apa tu kok celannya depannya ada yg berdiri? (enggak tau mksud mamh godain aku apa enggak)
Langsung aj aku sergap tu mamah karena dh nfsu banget, aku rebahin di kasur aku jilat tu kringt kringtnya….. Uh tubuhnya molek banget ah….
M: Ah…mas, jangan mas, ini mamahmu….
A: Mah aku sayang mamah, pigin kayk dulu lagi mah bisa mainn nenen wktu kecil….slurpps….slurpss…ah… (dengan sergap aku mainin tu nenen)….
M: Ah….Yaudh….sayng…tp rahsia yah….kmu pinter sayang..enak bgt….
A: Mah…ah….
M: Kamu beljr sama siap sayng?,..
A; ah…udah mah,,,,lnjut dlu ah….
karena masih pke celana senam, aku lepas aja ah…
A: Mah lepas aja yah, mamah panas kan?
M: IYa saynag udah yg penting mamah puas sama kmu…ah…kalau mamah enggak puas mamh bilangin ke papah kalau kmu dah merkosa mamah lho….ah…
A: Iya sayng siapa taakut…slurpp…..
Aku mainin puting, tangan stu llagi dah mulai elus elus tu meqi…. aku masukin jari ku…
M: Ah…..ah….. enk sayang (smbil goyang goyang dikt) Uh udah becek ya sayang? udah masukin aj penis kmu sayang….
Tanpa mendengar perintah mamah, aku lagisung jilat aj tu meqi biar tmbh becek…slurp… aku jilatin aku msukin lidahku ke dalam, smbil mainin tu buntil kacang meqi mamah (klitorisnya)…
M: Sayang kmu apain nih mamah kok enak bgt? enggak jijik sayang? ah…ah…papahmu…eng..enggaka prnh kek gini sayang….terusin sayang…auh…uh….
Uh….ye…s…yes… desahku sesekali, uh…meqi mamah udah becek….
A: Mamah… (aku cium mamah smbil mainin lidak kita)….
Stu tangan aku arahin konti ke dalam meqiny yg keliatnny memang udah agak lebar… Tapi eh ternyata….Bles…bles….aku masukiin tu eh….cengkramannya msih kyk perawan..uh…jangan smpe kalah nih sama mamah…pikirku…ah….kebtulan mamah td ngg blowjob jadi aku optimis aku bkalan menang nih…
A: Enak enggak mah?
M: enak sayang, kalau lagi gini pangil aja sayang jangan panggil mamah biar lbih horny sayang…
A: SIap istriku ah….( dalam hatiku “maaf pah istrimu adalah guru seks ku haha)
M: Terus sayang terus genjot….Goyangin sayang biar yg di dalam kena tusukan mu semua sayang…ah…..ah..say…ang
Plok…plok…plok….uh smpe kedengaran tusukan kontiku….Lagi enak enak …..
Tok…tok..tok assalamualaikum…duh ada tamu sayang?
M: Udah biarin aja sayang kita hrus kluar bareng dulu….
Biar cepet aku lepsin tu nenen tngn stu ku,,, aku genjot smbil aku gesekin tanganku di bibir meqinya biar tmbah mengelinjang tu tubuh mamah…. ah…..sayang….
teriak mamah…. enak banget sayang… tak lupa kadang aku isep tu ketiak sama putingnya…
M:Ah,,,, mantap sayang…. sering sering gini ya sayang,….
Setelah 20 menit
A: Sayang bntr lagi ini….
M: Iya sayag aku udah dipucuk malah…
A: Tah…Tahn dulu sayang…. muawah (aku cium tu mamah)
M: ah….ah sayang enggak kuat nahanya…
A:Bentar atuh sayang….ah….
Plok…plok….plok….
M: Sayang! Ah….Ah…AH…. jerit mamah
Ayo sayang siap yah…..crot….crot…crot…uh enak bgt sayang pujiku ke mamah. Mah, mamah massih kuat yah ngimbangin aku…. Enak sayang muwah….Aku cium,… aku jilatin keringat mamah lagi smbil aku pelintirin puting mamah yg massi keras….
A: Mah, bntr yah aku buka pintu dlu tu siapa?
M: Iya sayang,…
Aku pke boxernya…tapi
M: Eh sayang enggakg sah dipake….Papamu pulang sore kok hbis ini lagii yah sayang….s(sambil terkapar tu mamah di kasur)
A: Iya deh sayang….
Aku buka tu pintu dikit sambil sedikit tubuh dibelkang pintu dan sedikit bagian lagi menyapa orang itu….Ibunya ada? Aku jawab aja mamah lagi pergi bu….Hehe kasian msih lelah padahal….uh…nikmatny pertarungan pertamma sama mamah…

Friday, March 03, 2017

Adik Suamiku Dan Temannya


Namaku Diana. Aq saat ini sedang bingung sekali. Aq tak tau harus berbuat apa. Karena aq akan mencoba menceritakan sedikit kisah hidupku yg baru aq hadapai baru-baru ini.
Umurku 27 thn. Aq sudah bersuami dan mempunyai satu anak. Aq menikah dengan seorang pria bernama niko. Niko suami yg baik. Kami hidup berkecukupan. Niko adalah seorang pengusaha yg sedang meniti karir.
Karena kesibukannya, Niko sering pergi keluar kota. Dia kasian kepadaku yg tinggal sendiri dirumah bersama anakku yg masih berumur 2 thn. Karenanya ia lalu mengajak adiknya yg paling muda bernama (Tio 22 thn) untuk tinggal bersama kami. Tio adalah mahasiswa tinggkat akir di sebuah PTS. Kehidupan rumah tanggaku bahagia, hingga peristiwa yg aq alami.
Selama kami menikah kehidupan seks kami menurut aq normal saja. Aq tdk tahu apa yg dimaksud dengan orgasme. Tahulah, aq dari keluarga yg kolot. Memang di SMA aq mendapat pelajaran seks, tetapi itu hanya sebatas teori saja. Aq tdk tahu apa yg dinamakan orgasme.
Aq memang menikmati seks. Saat kami melakukannya aq merasakan nikmat. Tetapi tdk berlangsung lama. Suamiku mengeluarkan spermanya hanya dalam 5 menit. Kemudian kami berTeguhng saja. Selama ini aq sangka itulah seks. Bahkan sampai anak kami lahir dan kini usianya sudah mencapai dua tahun. Dia seorang anak laki-laki yg lucu.
Di rumah kami tdk mempunyai pembantu. Karenanya aq yg membersihkan semua rumah dibantu oleh Tio. Tio adalah pria yg rajin. Secara fisik dia lebih ganteng dari suamiku. Suatu ketika saat aq membersihkan kamar Tio, tdk sengaja aq melihat buku Penthouse miliknya. Aq terkejut mengetahui bahwa Tio yg aq kira alim ternyata menyenangi membaca majalah ‘begituan’.
Lebih terkejut lagi ketika aq membaca isinya. Di Penthouse ada bagian bernama Penthouse Letter yg isinya adalah cerita tentang fantasi ataupun pengalaman seks seseorang. Aq seorang tamatan perguruan tinggi juga yg memiliki kemampuan bahasa Inggris yg cukup baik.
Aq tdk menygka bahwa ada yg namanya oral seks. Dimana pria me’makan’ bagian yg paling intim dari seorang wanita. Dan wanita melakukan hal yg sama pada mereka. Sejak saat itu, aq sering secara diam-diam masuk ke kamar Tio untuk mencuri-curi baca cerita yg ada pada majalah tersebut.
Suatu ketika saat aq sibuk membaca majalah itu, tdk aq sadari Tio datang ke kamar. Ia kemudian menyapa aq. Aq malu setengah mati. Aq salting dibuatnya. Tapi Tio tampak tenang saja. Ketika aq keluar dari kamar ia mengikuti aq.
Aq duduk di sofa di ruang TV. Ia mengambil minum dua gelas, kemudian duduk disamping aq. Ia memberikan satu gelas kepadaku. Aq heran, aq tdk menyadari bahwa aq sangat haus saat itu. Kemudian ia mengajak aq berbicara tentang seks. Aq malu-malu meladeninya. Tapi ia sangat pengertian. Dengan sabar ia menjelaskan bila ada yg masih belum aq ketahui.
Tanpa disadari ia telah membuat aq merasa aneh. Excited aq rasa. Kini tangannya menjalari seluruh tubuh aq. Aq berusaha menolak. Aq berkata bahwa aq adalah istri yg setia. Ia kemudian memberikan argumentasi bahwa seseorang baru dianggap tdk setia bila melakukan coitus. Yaitu dimana sang pria dan wanita melakukan hubungan seks dengan k0ntol pada liang kewanitaan.
Ia kemudian mencium bagian kemaluan aq. Aq mendorong kepalanya. Tangannya lalu menyingkap daster aq, sementara tangan yg lain menarik lepas celana dalam aq. Ia lalu melakukan oral seks pada aq. Aq masih mencoba untuk mendorong kepalanya dengan tangan aq. Tetapi kedua tangannya memegang kedua belah tangan aq. Aq hanya bisa diam. Aq ingin meronta, tapi aq merasakan hal yg sangat lain.
Tdk lama aq merasakan sesuatu yg belum pernah aq alami seumur hidup aq. Aq mengerang pelan. Kemudian dengan lembut menyuruhnya untuk berhenti. Ia masih belum mau melepaskan aq. Tetapi kemudian anak aq menangis, aq meronta dan memaksa ingin melihat keadaan anak aq. Barulah ia melepaskan pegangannya. Aq berlari menemui anak aq dengan beragam perasaan bercampur menjadi satu.
Ketika aq kembali dia hanya tersenyum. Aq tdk tahu harus bagaimana. Ingin aq menamparnya kalau mengingat bahwa sebenarnya ia memaksa aq pada awalnya. Tetapi niat itu aq urungkan. Toh ia tdk memperkosa aq. Aq lalu duduk di sofa kali ini berusaha menjaga jarak. Lama aq berdiam diri.
Ia yg kemudian memulai pembicaraan. Katanya bahwa aq adalah seorang wanita baru. Ya, aq memang merasakan bahwa aq seakan-akan wanita baru saat itu. Perasaan aq bahagia bila tdk mengingat suamiku. Ia katakan bahwa perasaan yg aq alami adalah orgasme. Aq baru menyadari betapa aq telah sangat kehilangan momen terindah disetiap kesempatan bersama suamiku.
Hari kemudian berlalu seperti biasa. Hingga suatu saat suamiku pergi keluar kota lagi dan anak aq sedang tidur. Aq akui aq mulai merasa bersalah karena sekarang aq sangat ingin peristiwa itu terulang kembali. Toh, ia tdk berbuat hal yg lain.
Aq duduk di sofa dan menunggu dia keluar kamar. Tapi tampaknya dia sibuk belajar di kamar. Mungkin dia akan menghadapi mid-test atau semacamnya. Aq lalu mencari akal supaya dapat berbicara dengannya. Aq kemudian memutuskan untuk mengantarkan minuman kedalam kamar.
Disana ia duduk di tempat tidur membaca buku kuliahnya. Aq katakan supaya dia jangan lupa istirahat sambil meletakkan minuman diatas meja belajarnya. Ketika aq permisi hendak keluar, ia berkata bahwa ia sudah selesai belajar dan memang hendak istirahat sejenak. Ia lalu mengajak aq ngobrol. Aq duduk ditempat tidur lalu mulai berbicara dengannya.
Tdk aq sadari mungkin karena aq lelah seharian, aq sambil berbicara lantas merebahkan diri diatas tempat tidurnya. Ia meneruskan bicaranya. Terkadang tangannya memegang tangan aq sambil bicara. Saat itu pikiran aq mulai melayang teringat kejadian beberapa hari yg lalu.
Melihat aq terdiam dia mulai menciumi tangan aq. Saat aq sadar, tangannya telah berada pada kedua belah paha aq, sementara kepalanya tenggelam diantara selangkangan aq. Oh, betapa nikmatnya. Kali ini aq tdk melawan sama sekali. Aq menutup mata dan menikmati momen tersebut.
Nafas aq semakin memburu saat aq merasakan bahwa aq mendekati klimaks. Tiba-tiba aq merasakan kepalanya terangkat. Aq membuka mata bingung atas maksud tujuannya berhenti. Mata aq terbelalak saat memandang ia sudah tdk mengenakan bajunya. Mungkin ia melepasnya diam-diam saat aq menutup mata tadi.
Tdk tahu apa yg harus dilakukan aq hanya menganga saja seperti orang bodoh. Aq lihat ia sudah tegang. Oh, betapa aq ingin semua berakhir nikmat seperti minggu lalu. Tangan kirinya kembali bermain diselangkangan aq sementara tubuhnya perlahan-lahan turun menutupi tubuh aq.
Perasaan nikmat kembali bangkit. Tangan kanannya lalu melolosi daster aq. Aq telanjang bulat kini kecuali bra aq. Tangan kirinya meremasi buah dada aq. Aq mengerang sakit. Tangan aq mendorong tangannya, aq katakan apa sih maunya. Dia hanya tersenyum.
Aq mendorongnya pelan dan berusaha untuk bangun. Mungkin karena intuisinya mengatakan bahwa aq tdk akan melawan lagi, ia meminggirkan badannya. Dengan cepat aq membuka kutang aq, lalu rebah kembali. Ia tersenyum setengah tertawa. Dengan sigap ia sudah berada diatas tubuh aq kembali dan mulai mengisapi puting susu aq sementara tangan kanannya kembali memberi kehidupan diantara selangkangan aq dan tangan kirinya mengusapi seluruh badan aq.
Selama kehidupan perkawinan aq dengan Niko, ia tdk pernah melakukan hal-hal seperti ini saat kami melakukan hubungan seks. Seakan-akan seks itu adalah buka, mulai, keluar, selesai. Aq merasakan diri aq bagaikan mutiara dihadapan Tio.
Kemudian Tio mulai mencium bibir aq. Aq balas dengan penuh gairah. Sekujur tubuh aq terasa panas sekarang. Kemudian aq rasakan alatnya mulai mencari-cari jalan masuk. Dengan tangan kanan aq, aq bantu ia menemukannya. Ketika semua sudah pada tempatnya, ia mulai mengayuh perahu cinta kami dengan bersemangat.
Kedua tangannya tdk henti-hentinya mengusapi tubuh dan dada aq. Aq hanya bisa memejamkan mata aq. Aduh, nikmatnya bukan kepalang. Tangannya lalu mengalungkan kedua tangan aq pada lehernya. Aq membuka mata aq. Ia menatap mata aq dengan sejuta arti. Kali ini aq tersenyum. Ia balas tersenyum. Mungkin karena gemas melihat aq, bibirnya lantas kembali memagut.
Oh, aq merasakan waktunya telah tiba. Kedua tangan aq menarik tubuhnya agar lebih merapat. Dia tampaknya mengerti kondisi aq saat itu. Ini dibuktikannya dengan mempercepat laju permainan. Ahh, aq mengerang pelan. Kemudian aq mendengar nafasnya menjadi berat dan disertai erangan aq merasakan kemaluan aq dipenuhi cairan hangat.
Sejak saat itu, aq dan dia selalu menunggu kesempatan dimana suamiku pergi keluar kota untuk dapat mengulangi perbuatan terkutuk itu. Betapa nafsu telah mengalahkan segalanya. Setiap kali akan bercinta, aq selalu memaksanya untuk melakukan oral seks kepadaku. Tanpa itu, aq tdk dapat hidup lagi. Aq benar-benar memerlukannya.
Dia juga sangat pengertian. Walaupun dia sedang malas melakukan hubungan seks, dia tetap bersedia melakukan oral seks kepadaku. Aq benar-benar merasa sangat dihargai olehnya.
Ceritanya dulu suamiku Niko punya komputer. Kemudian oleh Tio disarankan agar berlangganan internet. Menurutnya juga dapat dipakai untuk berbisnis. Suamiku setuju saja. Pernah Tio melihat aq memandangi Niko saat dia menggunakan internet, kemudian dia tanya kepadaku, apa aq kepingin tahu.
Niko yg mendengar lalu menyuruh Tio untuk mengajari aq menggunakan komputer dan internet. Pertama-tama aq suka karena banyak yg menarik. Hanya tinggal tekan tombol saja. Bagus sekali. Tetapi aq mulai bosan karena aq kurang mengerti mau ngapain lagi.
Saat itulah Tio lalu menunjukkan ada yg namanya Newsgroup di internet. Saat pertama kali baca aq terkejut sekali. Banyak berita dan pendapat yg menarik. Tetapi waktu aq tdk terlalu banyak. Aq harus mengurus anak aq. Dia baru dua tahun. Aq aqng sekali kepadanya. Kalau sudah tersenyum dapat menghibur aq walaupun dalam keadaan sedih.
Aq tdk mengerti program ini. Hanya Tio ajarkan kalau mau menulis tekan tombol ini. Terus begini, terus begini, dan seterusnya. Tetapi aq tdk cerita-cerita sama dia kalau kemarin aq sudah kirim berita ke Newsgroup. Takut dia marah sama aq. Aq hanya bingung mau cerita sama siapa. Masalahnya aq benar-benar sudah terjerumus. Aq tdk tahu bagaimana harus menghentikannya.
Kini aq bagaikan memiliki dua suami. Aq diperlakukan dengan baik oleh keduanya. Aq tahu suamiku sangat mencintai aq. Aq juga sangat mencintai suamiku. Tetapi aq tdk bisa melupakan kenikmatan yg telah diperkenalkan oleh Tio kepadaku.
Suamiku tdk pernah curiga sebab Tio tdk berubah saat suamiku ada di rumah. Tetapi bila Niko sudah pergi keluar kota, dia memperlakukan aq sebagaimana istrinya. Dia bahkan pernah memaksa untuk melakukannya di kamar kami. Aq menolak dengan keras. Biar bagaimana aq akan merasa sangat bersalah bila melakukannya ditempat tidur dimana aq dan Niko menjalin hubungan yg berdasarkan cinta.
Aq katakan dengan tegas kepada Tio bahwa dia harus menuruti aq. Dia hanya mengangguk saja. Aq merasa aman sebab dia tunduk kepada seluruh perintah aq. Aq tdk pernah menyadari bahwa aq salah. Benar-benar salah.
Suatu kali aq disuruh untuk melakukan oral seks kepadanya. Aq benar benar terkejut. Aq tdk dapat membayangkan apa yg harus aq lakukan atas ‘alat’nya. Aq menolak, tetapi dia terus memaksa aq. Karena aq tetap tdk mau menuruti kemauannya, maka akhirnya ia menyerah.
Kejadian ini berlangsung beberapa kali, dengan akhir dia mengalah. Hingga terjadi pada suatu hari dimana saat aq menolak kembali dia mengancam untuk tdk melakukan oral seks kepadaku. Aq bisa menikmati hubungan seks kami bila dia telah melakukan oral seks kepadaku terlebih dahulu.
Aq tolak, karena aq pikir dia tdk serius. Aq berpikir bahwa dia masih menginginkan seks sebagaimana aq menginginkannya. Ternyata dia benar-benar melakukan ancamannya. Dia bahkan tdk mau melakukan hubungan seks lagi dengan aq. Aq bingung sekali. Aq membutuhkan cara untuk melepaskan diri dari kerumitan sehari-hari. Bagi aq, seks merupakan alat yg dapat membantu aq menghilangkan beban pikiran.
Selama beberapa hari aq merasa seperti dikucilkan. Dia tetap berbicara dengan baik kepadaku. Tetapi setiap kali aq berusaha mengajaknya untuk melakukan hubungan seks dia menolak. Aq tdk tahu harus berbuat apa. Aq berusaha semampu aq untuk merayunya, tetapi dia tetap menolak.
Aq bingung, apa aq tdk cukup menarik. Wajah aq menurut aq cukup cantik. Pada masa-masa kuliah, banyak sekali teman pria aq yg berusaha mencuri perhatian aq. Teman wanita aq bilang bibir aq sensual sekali. Aq tdk mengerti bibir sensual itu bagaimana. Yg aq tahu aq tdk ambil pusing untuk hal-hal seperti itu.
Aq tdk diijinkan terlalu banyak keluar rumah oleh orang tua aq kecuali untuk keperluan les ataupun kursus. Aq orangnya supel dan tdk pilih-pilih dalam berteman. Mungkin hal ini yg (menurut aq pribadi)menyebabkan banyak teman pria yg mendekati aq.
Sesudah melahirkan, aq tetap melanjutkan aktivitas senam aq. Dari sejak masa kuliah aq senang senam. Aq tahu aq memiliki tubuh yg menarik, tdk kalah dengan yg masih muda dan belum menikah. Kulit aq putih bersih, sebab ibu aq mengajarkan bagaimana cara merawat diri.
Bila aq berjalan dengan suamiku, selalu saja pria melirik kearah aq. Suamiku pernah mengatakan bahwa dia merasa sangat beruntung memiliki aq. Aq juga merasa sangat beruntung memiliki suami seperti dia. Niko orangnya jujur dan sangat bertanggung jawab. Itu yg sangat aq sukai darinya. Aq tdk hanya melihat dari fisik seseorang, tetapi lebih dari pribadinya.
Tetapi Tio sendiri menurut aq sangatlah ganteng. Mungkin itu pula sebabnya, banyak teman wanitanya yg datang kerumah. Katanya untuk belajar. Mereka biasa belajar di teras depan rumah kami. Tio selain ganteng juga pintar menurut aq. Tdklah sulit baginya untuk mencari wanita cantik yg mau dengannya.
Aq merasa aq ditinggalkan. Tio tdk pernah mengajak aq untuk melakukan hubungan seks lagi. Dia sekarang bila tdk belajar dikamar, lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman-teman wanitanya. Aq kesepian sekali dirumah. Untung masih ada anak aq yg paling kecil yg dapat menghibur.
Hingga suatu saat aq tdk dapat menahan diri lagi. Malam itu, saat Tio masuk ke kamarnya setelah menonton film, aq mengikutinya dari belakang. Aq katakan ada yg perlu aq bicarakan. Anak aq sudah tidur saat itu. Dia duduk di tempat tidurnya. Aq bilang aq bersedia melakukannya hanya aq tdk tahu apa yg harus aq perbuat.
Dengan gesit dia membuka seluruh celananya dan kemudian berTeguhng. Dia katakan bahwa aq harus menjilati k0ntolnya dari atas hingga bawah. Walaupun masih ragu-ragu, aq lakukan seperti yg disuruh olehnya. K0ntolnya mendadak ‘hidup’ begitu lidah aq menyentuhnya. Kemudian aq disuruh membasahi seluruh permukaan k0ntolnya dengan menggunakan lidah aq.
Dengan bantuan tangan aq, aq jilati semua bagian dari k0ntolnya sebagaimana seorang anak kecil menjilati es-krim. Tdk lama kemudian, aq disuruh memasukkan k0ntolnya kedalam mulut aq. Aq melonjak kaget. Aq bilang, dia sendiri tdk memasukkan apa apa kedalam mulutnya saat melakukan oral seks kepadaku, kenapa aq harus dituntut melakukan hal yg lebih.
Dia berkata bahwa itu disebabkan karena memang bentuk genital dari pria dan wanita berbeda. Jadi bukan masalah apa-apa. Dia bilang bahwa memang oral seks yg dilakukan wanita terhadap pria menuntut wanita memasukkan k0ntol pria kedalam mulutnya. Sebenarnya aq juga sudah pernah baca dari majalah-majalah Penthouse miliknya, aq hanya berusaha menghindar sebab aq merasa hal ini sangatlah tdk higienis.
Karena khawatir aq tdk memperoleh apa yg aq inginkan, aq menuruti kemauannya. Kemudian aq disuruh melakukan gerakan naik dan turun sebagaimana bila sedang bercinta, hanya bedanya kali ini, k0ntolnya berada di dalam mulut aq, bukan pada liang senggama aq.
Selama beberapa menit aq melakukan hal itu. Aq perlahan-lahan menyadari, bahwa oral seks tdklah menjijikkan seperti yg aq bayangkan. Dulu aq membayangkan akan mencium atau merasakan hal-hal yg tdk enak. Sebenarnya hampir tdk terasa apa-apa. Hanya cairan yg keluar dari k0ntolnya terasa sedikit asin. Masalah bau, seperti bau yg umumnya keluar saat pria dan wanita berhubungan seks.
Tangannya mendorong kepala aq untuk naik turun semakin cepat. Aq dengar nafasnya semakin cepat, dan gerakan tangannya menyebabkan aq bergerak semakin cepat juga. Kemudian menggeram pelan, aq tahu bahwa dia akan klimaks, aq berusaha mengeluarkan alatnya dari mulut aq, tetapi tangannya menekan dengan keras. Aq panik. Tdk lama mulut aq merasakan adanya cairan hangat, karena takut muntah, aq telan saja dengan cepat semuanya, jadi tdk terasa apa-apa.
Saat dia sudah tenang, dia kemudian melepaskan tangannya dari kepala aq. Aq sebenarnya kesal karena aq merasa dipaksa. Tetapi aq diam saja. Aq takut kalau dia marah, semua usaha aq menjadi sia-sia saja. Aq bangkit dari tempat tidur untuk pergi berkumur. Dia bilang bahwa aq memang berbakat. Berbakat neneknya, kalau dia main paksa lagi aq harus hajar dia.
Sesudah nafasnya menjadi tenang, dia melakukan apa yg sudah sangat aq tunggu-tunggu. Dia melakukan oral seks kepadaku hampir 45 menit lebih. Aduh nikmat sekali. Aq orgasme berulang-ulang. Kemudian kami mengakhirinya dengan bercinta secara ganas.
Sejak saat itu, oral seks merupakan hal yg harus aq lakukan kepadanya terlebih dahulu sebelum dia melakukan apa-apa terhadap aq. Aq mulai khawatir apakah menelan sperma tdk memberi efek samping apa-apa kepadaku. Dia bilang tdk, malah menyehatkan. Karena sperma pada dasarnya protein. Aq percaya bahwa tdk ada efek samping, tetapi aq tdk percaya bagian yg ‘menyehatkan’. Hanya aq jadi tdk ambil pusing lagi.
Tdk lama berselang, sekali waktu dia pulang kerumah dengan membawa kado. Katanya untuk aq. Aq tanya apa isinya. Baju katanya. Aq gembira bercampur heran bahwa perhatiannya menjadi begitu besar kepadaku. Saat aq buka, aq terkejut melihat bahwa ini seperti pakaian dalam yg sering digunakan oleh wanita bila dipotret di majalah Penthouse. Aq tdk tahu apa namanya, tapi aq tdk bisa membayangkan untuk memakainya.
Dia tertawa melihat aq kebingungan. Aq tanyakan langsung kepadanya sebenarnya apa sih maunya. Dia bilang bahwa aq akan terlihat sangat cantik dengan itu. Aq bilang “No way”. Aq tdk mau dilihat siapapun menggunakan itu. Dia bilang bahwa itu sekarang menjadi ’seragam’ aq setiap aq akan bercinta dengannya.
Karena aq pikir toh hanya dia yg melihat, aq mengalah. Memang benar, saat aq memakainya, aq terlihat sangat seksi. Aq bahkan juga merasa sangat seksi. Aq menggunakannya di dalam, dimana ada stockingnya, sehingga aq menggunakan pakaian jeans di luar selama aq melakukan aktivitas dirumah seperti biasa. Efeknya sungguh di luar dugaan aq. Aq menjadi, apa itu istilahnya, horny sekali.
Aq sudah tdk tahan menunggu waktunya tiba. Dirinya juga demikian tampaknya. Malam itu saat aq melucuti pakaian aq satu persatu, dia memandangi seluruh tubuh aq dengan sorot mata yg belum pernah aq lihat sebelumnya. Kami bercinta bagaikan tdk ada lagi hari esok.
Sejak saat itu, aq lebih sering lagi dibelikan pakaian dalam yg seksi olehnya. Aq tdk tahu dia mendapatkan uang darimana, yg aq tahu semua pakaian ini bukanlah barang yg murah. Lama-kelamaan aq mulai khawatir untuk menyimpan pakaian ini dilemari kami berdua (aq dan Niko) sebab jumlahnya sudah termasuk banyak. Karenanya, pakaian ini aq taruh di dalam lemari Tio.
Dia tdk keberatan selama aq bukan membuangnya. Katanya, dengan pakaian itu kecantikan aq bagai bidadari turun dari langit. Pakaian itu ada yg berwarna hitam, putih maupun merah muda. Tetapi yg paling digemari olehnya adalah yg berwarna hitam. Katanya sangat kontras warnanya dengan warna kulit aq sehingga lebih membangkitkan selera.
Aq mulai menikmati hal-hal yg diajarkan oleh Tio kepadaku. Aq merasakan semua bagaikan pelajaran seks yg sangat berharga. Ingin aq menunjukkan apa yg telah aq ketahui kepada suamiku. Sebab pada dasarnya, dialah pria yg aq cintai. Tetapi aq takut bila dia beranggapan lain dan kemudian mencium perbuatan aq dan Tio.
Aq tdk ingin rumah tangga kami hancur. Tetapi sebaliknya, aq sudah tdk dapat lagi meninggalkan tingkat pengetahuan seks yg sudah aq capai sekarang ini.
Suatu ketika, Tio pulang dengan membawa teman prianya. Temannya ini tdk seganteng dirinya, tetapi sangat macho. Pada mukanya masih tersisa bulu-bulu bekas cukuran sehingga wajahnya sedikit terlihat keras dan urakan. Tio memperkenalkan temannya kepadaku yg ternyata bernama Teguh.
Kami ngobrol panjang lebar. Teguh sangat luas pengetahuannya. Aq diajak bicara tentang politik hingga musik. Menurut penuturannya Teguh memiliki band yg sering main dipub. Ini dilakukannya sebagai hobby serta untuk menambah uang saku. Aq mulai menganggap Teguh sebagai teman.
Teguh semakin sering datang kerumah. Anehnya, kedatangan Teguh selalu bertepatan dengan saat dimana Niko sedang tdk ada dirumah. Suatu ketika aq menemukan mereka duduk diruang tamu sambil meminum minuman yg tampaknya adalah minuman keras. Aq menghampiri mereka hendak menghardik agar menjaga kelakuannya.
Ketika aq dekati ternyata mereka hanya minum anggur. Mereka lantas menawarkan aq untuk mencicipinya. Sebenarnya aq menolak. Tetapi mereka memaksa karena anggur ini lain dari yg lain. Akhirnya aq coba walaupun sedikit. Benar, aq hanya minum sedikit. Tetapi tdk lama aq mulai merasa mengantuk. Selain rasa kantuk, aq merasa sangat seksi.
Karena aq mulai tdk kuat untuk membuka mata, Tio lantas menyarankan agar aq pergi tidur saja. Aq menurut. Tio lalu menggendong aq ke kamar tidur. Aq heran kenapa aq tdk merasa malu digendong oleh Tio dihadapan Teguh. Padahal Teguh sudah tahu bahwa aq sudah bersuami. Aq tampaknya tdk dapat berpikir dengan benar lagi.
Kata Tio, kamar aq terlalu jauh, padahal aq berat, jadi dia membawa aq ke kamarnya. Aq menolak, tetapi dia tetap membawa aq ke kamarnya. Aq ingin melawan tetapi badan rasanya lemas semua. Sesampainya dikamar, Tio mulai melucuti pakaian aq satu persatu. Aq mencoba menahan, karena aq tdk mengerti apa tujuannya. Karena aq tdk dalam kondisi sadar sepenuhnya, perlawanan aq tdk membawa hasil apa apa. Video Asoy
Kini aq berada diatas tempat tidur dengan keadaan telanjang. Tio mulai membuka pakaiannya. Aq mulai merasa bergairah. Begitu dirinya telanjang, lidahnya mulai bermain-main didaerah selangkangan aq. Aq memang tdk dapat bertahan lama bila dia melakukan oral seks terhadap aq. Aq keluar hanya dalam beberapa saat. Tetapi lidahnya tdk kunjung berhenti. Tangannya mengusapi payudara aq. Kemudian mulutnya beranjak menikmati payudara aq.
Kini kami melakukannya dalam ‘missionary position’. Begitulah istilahnya kalau aq tdk salah ingat pernah tertulis dimajalah-majalah itu. Ah, nikmat sekali. Aq hampir keluar kembali. Tetapi ia malah menghentikan permainan. Sebelum aq sempat mengeluarkan sepatah katapun, tubuh aq sudah dibalik olehnya. Tubuh aq diangkat sedemikian rupa sehingga kini aq bertumpu pada keempat kaki dan tangan dalam posisi seakan hendak merangkak.
Sebenarnya aq ingin tiduran saja, aq merasa tdk kuat untuk menopang seluruh badan aq. Tetapi setiap kali aq hendak merebahkan diri, ia selalu mengangkat tubuh aq. Akhirnya walaupun dengan susah payah, aq berusaha mengikuti kemauannya untuk tetap bangkit. Kemudian dia memasukkan k0ntolnya ke dalam liang kewanitaan aq. Tangannya memegang erat pinggang aq, lalu kemudian mulai menggoyangkan pinggangnya. Mm, permainan dimulai kembali rupanya.
Kembali kenikmatan membuai diri aq. Tanpa aq sadari, kali ini, setiap kali dia menekan tubuhnya kedepan, aq mendorong tubuh aq kebelakang. K0ntolnya terasa menghunjam-hunjam kedalam tubuh aq tanpa ampun yg mana semakin menyebabkan aq lupa diri.
Aq keluar untuk pertama kalinya, dan rasanya tdk terkira. Tetapi aq tdk memiliki maksud sedikitpun untuk menghentikan permainan. Aq masih ingin menggali kenikmatan demi kenikmatan yg dapat diberikan olehnya kepadaku. Tio juga mengerti akan hal itu. Dia mengatur irama permainan agar bisa berlangsung lama tampaknya.
Sesekali tubuhnya dibungkukkannya kedepan sehingga tangannya dapat meraih payudara aq dari belakang. Salah satu tangannya melingkar pada perut aq, sementara tangan yg lain meremasi payudara aq. Saat aq menoleh kebelakang, bibirnya sudah siap menunggu. Tanpa basa-basi bibir aq dilumat oleh dirinya.
Aq hampir mencapai orgasme aq yg kedua saat dia menghentikan permainan. Aq bilang ada apa, tetapi dia langsung menuju ke kamar mandi. Aq merasa sedikit kecewa lalu merebahkan diri aq ditempat tidur. Jari tangan aq aq selipkan dibawah tubuh aq dan melakukan tugasnya dengan baik diantara selangkangan aq. Aq tdk ingin’mesin’ aq keburu dingin karena kelamaan menunggu Tio.
Tiba-tiba tubuh aq diangkat kembali. Tangannya dengan kasar menepis tangan aq. Iapun dengan langsung menghunjamkan k0ntolnya kedalam tubuh aq. Ah, kenapa jadi kasar begini. Belum sempat aq menoleh kebelakang, ia sudah menarik rambut aq sehingga tubuh aq terangkat kebelakang sehingga kini aq berdiri pada lutut aq diatas tempat tidur.
Rambut aq dijambak kebelakang sementara pundaknya menahan punggung aq sehingga kepala aq menengadah keatas. Kepalanya disorongkan kedepan untuk mulai menikmati payudara aq. Dari mulut aq keluar erangan pelan memintanya untuk melepaskan rambut aq. Tampaknya aq tdk dapat melakukan apa-apa walaupun aq memaksa. Malahan aq mulai merasa sangat seksi dengan posisi seperti ini.
Semua ini dilakukannya tanpa berhenti menghunjamkan dirinya kedalam tubuh aq. Aq merasakan bahwa k0ntolnya lebih besar sekarang. Apakah ia meminum semacam obat saat dikamar mandi? Ah, aq tdk peduli, sebab aq merasakan kenikmatan yg teramat sangat.
Yg membuat aq terkejut ketika tiba-tiba dua buah tangan memegangi tangan aq dari depan. Apa apaan ini? Aq mulai mencoba meronta dengan sisa tenaga yg ada pada tubuh aq. Kemudian tangan yg menjambak aq melepaskan pegangannya. Kini aq dapat melihat bahwa Tio berdiri diatas kedua lututnya diatas tempat tidur dihadapan aq.
Jadi, yg saat ini menikmati aq adalah… Aq menoleh kebelakang. Teguh! Teguh tanpa membuang kesempatan melumat bibir aq. Aq membuang muka, aq marah sekali, aq merasa dibodohi. Aq melawan dengan sungguh-sungguh kali ini. Aq mencoba bangun dari tempat tidur. Tetapi
Teguh menahan aq. Tangannya mencengkeram pinggang aq dan menahan aq untuk berdiri. Sementara itu Tio memegangi kedua belah tangan aq. Aq sudah ingin menangis saja.
Aq merasa diperalat. Ya, aq hanya menjadi alat bagi mereka untuk memuaskan nafsu saja. Sekilas teringat dibenak aq wajah suami dan anak aq. Tetapi kini semua sudah terlambat. Aq sudah semakin terjerumus.
Tio bergerak mendekat hingga tubuhnya menekan aq dari depan sementara Teguh menekan aq dari belakang. Dia mulai melumat bibir aq. Aq tdk membalas ciumannya. Tetapi ini tdk membuatnya berhenti menikmati bibir aq. Lidahnya memaksa masuk kedalam mulut aq. Tangan aq dilingkarkannya pada pinggangnya, sementara Teguh memeluk kami bertiga.
Aq mulai merasakan sesak napas terhimpit tubuh mereka. Tampaknya ini yg diinginkan mereka, aq bagaikan seekor pelanduk di antara dua gajah. Perlahan-lahan kenikmatan yg tdk terlukiskan menjalar disekujur tubuh aq. Perasaan tdk berdaya saat bermain seks ternyata mengakibatkan aq melambung di luar batas imajinasi aq sebelumnya. Aq keluar dengan deras dan tanpa henti. Orgasme aq datang dengan beruntun.
Tetapi Tio tdk puas dengan posisi ini. Tdk lama aq kembali pada ‘dog style position’. Tio menyorongkan k0ntolnya kebibir aq. Aq tdk mau membuka mulut. Tetapi Teguh menarik rambut aq dari belakang dengan keras. Mulut aq terbuka mengaduh. Tio memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksa aq mengulum k0ntolnya.
Kemudian mereka mulai menyerang tubuh aq dari dua arah. Dorongan dari arah yg satu akan menyebabkan k0ntol pada tubuh mereka yg berada diarah lainnya semakin menghunjam. Aq hampir tersedak. Tio yg tampaknya mengerti kesulitan aq mengalah dan hanya diam saja. Teguh yg mengatur segala gerakan.
Tdk lama kemudian mereka keluar. Sesudah itu mereka berganti tempat. Permainan dilanjutkan. Aq sendiri sudah tdk dapat menghitung berapa banyak mengalami orgasme. Ketika mereka berhenti, aq merasa sangat lelah. Walupun dengan terhuyung-huyung, aq bangkit dari tempat tidur, mengenakan pakaian aq seadanya dan pergi ke kamar aq.
Di kamar aq masuk ke dalam kamar mandi aq. Di sana aq mandi air panas sambil mengangis. Aq tdk tahu aq sudah terjerumus kedalam apa kini. Yg membuat aq benci kepada diri aq, walaupun aq merasa sedih, kesal, marah bercampur menjadi satu, namun setiap aq teringat kejadian itu, aq merasa basah pada selangkangan aq.
Malam itu, saat aq menyiapkan makan malam, Tio tdk berbicara sepatah katapun. Teguh sudah pulang. Aq juga tdk mau membicarakannya. Kami makan sambil berdiam diri.
Sejak saat itu, Teguh tdk pernah datang lagi. Aq sebenarnya malas bicara kepada Tio. Aq ingin menunjukkan kepadanya bahwa aq tdk suka dengan caranya menjebak aq. Tetapi bila ada suamiku aq memaksakan diri bertindak biasa. Aq takut suamiku curiga dan bertanya ada apa antara aq dan Tio.
Hingga pada suatu kesempatan, Tio berbicara bahwa dia minta maaf dan sangat menyesali perbuatannya. Dikatakannya bahwa ‘threesome’ adalah salah satu imajinasinya selama ini. Aq mengatakan kenapa dia tdk melakukannya dengan pelacur. Kenapa harus menjebak aq. Dia bilang bahwa dia ingin melakukannya dengan ’someone special’.
Aq tdk tahu harus ngomong apa. Hampir dua bulan aq melakukan mogok seks. Aq tdk peduli kepadanya. Aq membalas perbuatannya seperti saat aq pertama kali dipaksa untuk melakukan oral seks kepadanya.
Selama dua bulan, ada saja yg diperbuatnya untuk menyenangkan aq. Hingga suatu waktu dia membawa makanan untuk makan malam. Aq tdk tahu apa yg ada dipikirannya. Hanya pada saat aq keluar, diatas meja sudah ada lilin. Saat aq duduk, dia mematikan sebahagian lampu sehingga ruangan menjadi setengah gelap.
Itu adalah ‘candle light dinner’ aq yg pertama seumur hidup. Suamiku tdk pernah cukup romantis untuk melakukan ini dengan aq. Malam itu dia kembali minta maaf dan benar-benar mengajak aq berbicara dengan sungguh-sungguh. Aq tdk tahu harus bagaimana.
Aq merasa aq tdk akan pernah memaafkannya atas penipuannya kepadaku. Hanya saja malam itu begitu indah sehingga aq pasrah ketika dia mengangkat aq ke kamar tidurnya.